CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.170   -44,98   -0,62%
  • KOMPAS100 1.096   -6,56   -0,60%
  • LQ45 873   -3,12   -0,36%
  • ISSI 217   -1,51   -0,69%
  • IDX30 447   -1,07   -0,24%
  • IDXHIDIV20 540   0,64   0,12%
  • IDX80 126   -0,68   -0,54%
  • IDXV30 136   0,26   0,20%
  • IDXQ30 149   -0,14   -0,09%

Negara-negara Afrika bentuk blok perdagangan bebas


Kamis, 22 Maret 2018 / 12:55 WIB
Negara-negara Afrika bentuk blok perdagangan bebas
Pembentukan blok perdagangan bebas Afrika


Reporter: Agung Jatmiko | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - KIGALI. Negara-negara Afrika sepakat membentuk blok perdagangan bebas senilai US$ 3 triliun. Namun, dua negara dengan perekonomian terbesar di Afrika, yaitu Nigeria dan Afrika Selatan, menolak masuk dalam blok tersebut.

Pembicaraan mengenai pembentukan blok perdagangan bebas ini sudah dimulai sejak 2015 silam. Dengan total anggota sebanyak 55 negara, persatuan negara-negara Afrika atau African Union (AU) berharap blok ini akan menjadi perdagangan bebas terbesar di dunia.

Mengutip Reuters, Rabu (21/3), KTT AU yang diselenggarakan di Kigali, Rwanda akhirnya mengesahkan pembentukan blok dagang Afrika dengan anggota 44 negara yang akan disahkan dalam waktu 18 bulan.

Tidak jelas mengapa Nigeria memilih untuk tidak bergabung, tetapi Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa mengatakan akan menandatangani jika proses hukum yang diperlukan telah dilakukan.

"Afrika Selatan akan menandatangani perjanjian setelah instrumen hukum dan lainnya yang terkait dengan blok perdagangan diproses dan diratifikasi oleh para pemangku kepentingan dan parlemen Afrika Selatan," kata Ramaphosa dalam pernyataan resmi, dilansir dari Reuters.

Selain Nigeria dan Afrika Selatan, negara-negara yang juga tidak ikut dalam blok perdagangan bebas Afrika adalah Botswana, Lesotho, Namibia, Zambia, Burundi, Eritrea, Benin, Sierra Leone, dan Guinea Bissau.

“Akan sangat bagus jika dua ekonomi terbesar di benua itu, Nigeria dan Afrika Selatan, telah menandatangani, tetapi yang paling penting adalah bahwa seluruh benua mengirim pesan yang benar ke dua ekonomi terbesar ini bahwa kita bergerak maju tanpa Anda," kata Michael Kottoh, analis Confidential Strategies di Ghana.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×