Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Israel berniat mengambil alih seluruh Jalur Gaza, namun tidak ingin menjadi pihak yang memerintah wilayah tersebut.
Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Fox News pada hari Kamis, menjelang pertemuan kabinet Israel yang dijadwalkan membahas proposal Netanyahu terkait penguasaan penuh atas Gaza.
Netanyahu: Tujuan Utama adalah Keamanan dan Penghapusan Hamas
Dalam wawancara tersebut, Netanyahu menegaskan bahwa tujuan utama pengambilalihan ini adalah demi keamanan nasional Israel dan penghapusan total Hamas dari Gaza.
Baca Juga: Petinggi Militer Israel Tolak Rencana Perluasan Kekuasaan di Gaza, Netanyahu Tertekan
“Kami berniat [mengambil alih] untuk memastikan keamanan kami, menyingkirkan Hamas dari sana, memungkinkan penduduk bebas dari Gaza, dan menyerahkan wilayah itu kepada pemerintahan sipil yang bukan Hamas dan bukan pihak mana pun yang mendukung penghancuran Israel,” ujar Netanyahu.
Ia menambahkan bahwa Israel ingin membentuk perimeter keamanan dan menyerahkan kendali atas wilayah tersebut kepada pasukan bersenjata, namun tanpa niatan untuk menjadi otoritas pemerintahan di Gaza.
Baca Juga: Kanada Lakukan Airdrop Bantuan ke Gaza, Tuduh Israel Langgar Hukum Internasional
Israel Tegaskan Tidak Ingin Memerintah Gaza
Netanyahu dengan tegas menyatakan bahwa Israel tidak memiliki keinginan untuk tetap hadir di Gaza sebagai kekuatan pemerintahan.
“Kami tidak ingin memilikinya. Kami ingin memiliki perimeter keamanan. Kami tidak ingin memerintahnya. Kami tidak ingin berada di sana sebagai badan pemerintahan,” katanya.