kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   -23.000   -1,19%
  • USD/IDR 16.600   -70,00   -0,42%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Israel Mengebom Masjid dan Sekolah di Gaza, 15 Orang Terbunuh


Senin, 12 Mei 2025 / 13:32 WIB
Israel Mengebom Masjid dan Sekolah di Gaza, 15 Orang Terbunuh
ILUSTRASI. Palestina melarikan diri dari rumah mereka setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi untuk sejumlah lingkungan, menyusul serangan-serangan berat Israel, di Beit Lahiya di Jalur Gaza utara 18 Maret 2025.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Israel mengebom sebuah gedung sekolah di Gaza pada Senin (12/5) pagi waktu setempat. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk anak-anak.

Melansir Al-Jazeera, tentara Zionis Israel mengebom Sekolah Fatima Bint Asad di kamp pengungsi Jabalia. 

Pengeboman itu terjadi saat pasukan Israel melanjutkan serangan di Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza di utara, Rafah di selatan, dan kamp pengungsi Nuseirat di tengah.

Serangan Israel di sekolah Gaza tersebut telah menewaskan sedikitnya 15 orang, termasuk anak-anak.

Tidak hanya di sekolah, serangan tentara Israel juga menewaskan anak-anak di sebuah masjid di kamp pengungsi Nuseirat. Situs tersebut diidentifikasi sebagai masjid Hammad al-Hasnat.

Baca Juga: Israel Setujui Perluasan Serangan di Gaza, Mobilisasi Cadangan Militer Meningkat

Gencatan Senjata Diabaikan

Suasana yang cukup tenang sempat tercipta saat Israel dan Hamas sepakat melakukan gencatan senjata pada Januari 2025.

Sejak 2 Maret, Israel menghentikan semua pasokan bantuan ke 2,3 juta penduduk Gaza, tepat ketika persediaan makanan yang disimpan selama gencatan senjata di awal tahun telah habis.

Pada 18 Maret, Israel secara efektif mengakhiri perjanjian gencatan senjata secara sepihak dan melanjutkan operasi militernya di Gaza. Saat itu, serangan Israel ke Gaza menewaskan lebih dari 400 warga Palestina, banyak dari mereka anak-anak, dalam satu hari.

Baca Juga: Houthi yang Didukung Iran Luncurkan Dua Rudal ke Arah Israel

Pada akhir April, Program Pangan Dunia (WFP) mengumumkan bahwa stok bantuan pangan mereka di Gaza telah sepenuhnya habis. Mengutip Al-Jazeera pada 3 Maret, otoritas Gaza mengatakan sedikitnya 57 warga Palestina mati kelaparan sejak Israel memberlakukan blokade total.

Pada 5 Mei, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu secara resmi mengumumkan perluasan perang Gaza. Netanyahu mengatakan, warga Palestina yang ada di Gaza harus segera pergi, karena militer Israel berencana memanggil puluhan ribu tentara cadangan.

Hingga saat ini, serangan Israel ke Gaza masih terus berlangsung. Situasi ini diiringi dengan semakin tipisnya pasokan makanan, upaya damai yang buntu, serta organisasi internasional yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Tonton: Menlu Pakistan Konfirmasi India dan Pakistan Sepakat Gencatan Senjata Permanen

Selanjutnya: 9 Drakor Rating Tertinggi di Minggu Kedua Mei 2025, Resident Playbook Segera Tamat

Menarik Dibaca: PT PGE Targetkan Jadi Produsen Utama Hidrogen Hijau di Indonesia



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×