kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.479   106,00   0,64%
  • IDX 6.524   253,65   4,05%
  • KOMPAS100 949   42,31   4,66%
  • LQ45 737   33,87   4,81%
  • ISSI 202   5,66   2,88%
  • IDX30 382   17,58   4,82%
  • IDXHIDIV20 463   18,11   4,07%
  • IDX80 107   4,43   4,30%
  • IDXV30 111   3,04   2,81%
  • IDXQ30 125   5,34   4,44%

Israel Blokir Bantuan ke Gaza di Tengah Kebuntuan Gencatan Senjata


Minggu, 02 Maret 2025 / 21:15 WIB
Israel Blokir Bantuan ke Gaza di Tengah Kebuntuan Gencatan Senjata
ILUSTRASI. Truk berisi bantuan kemanusiaan dari Program Pangan Dunia (WFP) diparkir di lokasi yang ditentukan sebagai Jalur Gaza bagian utara, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 12 Maret 2024.


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - YERUSALEM/KAIRO. Israel memblokir masuknya truk bantuan ke Gaza pada Minggu (2/3) di tengah kebuntuan mengenai gencatan senjata yang telah menghentikan pertempuran selama enam minggu terakhir.

Hamas pun menyerukan kepada mediator Mesir dan Qatar untuk turun tangan.

Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya menyatakan telah mengadopsi proposal dari utusan Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, untuk gencatan senjata sementara di Gaza selama periode Ramadan dan Paskah Yahudi, beberapa jam setelah fase pertama gencatan senjata sebelumnya berakhir.

Jika disepakati, gencatan senjata ini akan menghentikan pertempuran hingga akhir Ramadan pada 31 Maret dan Paskah Yahudi pada 20 April.

Baca Juga: Israel Setuju Gencatan Senjata Sementara di Gaza Selama Puasa & Paskah, Ini Syaratnya

Namun, gencatan senjata ini bergantung pada syarat bahwa Hamas harus membebaskan setengah dari para sandera yang masih hidup dan yang telah meninggal pada hari pertama, dengan sisanya dibebaskan setelah kesepakatan permanen tercapai.

Hamas menyatakan tetap berpegang pada gencatan senjata yang telah disepakati sebelumnya, yang seharusnya berlanjut ke fase kedua dengan negosiasi untuk mengakhiri perang secara permanen.

Kelompok itu menolak perpanjangan sementara dari gencatan senjata 42 hari tersebut.

Empat Warga Palestina Tewas, Hamas Tolak Perpanjangan Fase Pertama

Menunjukkan rapuhnya kesepakatan ini, pejabat kesehatan setempat melaporkan bahwa empat warga Palestina tewas akibat tembakan Israel dalam serangan terpisah di Gaza bagian utara dan selatan.

Militer Israel mengklaim bahwa mereka menembak "tersangka" yang mendekati pasukan di Gaza utara dan diduga menanam bom. Serangan udara pun dilakukan untuk "menghilangkan ancaman" tersebut.

Sumber dari Mesir mengatakan pada Jumat (1/3) bahwa delegasi Israel di Kairo berusaha memperpanjang fase pertama gencatan senjata selama 42 hari, sementara Hamas ingin langsung beralih ke fase kedua.

Baca Juga: Uni Eropa: Warga Gaza Harus Kembali ke Rumah dengan Bermartabat

Juru bicara Hamas Hazem Qassem menegaskan bahwa kelompoknya menolak "formulasi" Israel yang ingin memperpanjang fase pertama.

Dalam fase pertama gencatan senjata, Hamas telah membebaskan 33 sandera Israel dan 5 warga Thailand, sebagai bagian dari pertukaran dengan sekitar 2.000 tahanan Palestina dari penjara Israel dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza.

Berdasarkan kesepakatan awal, fase kedua seharusnya memulai negosiasi untuk membebaskan 59 sandera yang tersisa, sekaligus membahas penarikan penuh pasukan Israel dan pengakhiran perang.



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×