kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ngeri, Rusia Terus Bombardir Kota-Kota Ukraina termasuk dengan Bom Cluster


Selasa, 19 Juli 2022 / 13:48 WIB
Ngeri, Rusia Terus Bombardir Kota-Kota Ukraina termasuk dengan Bom Cluster
ILUSTRASI. Kendaraan yang hancur terlihat di dekat sebuah monumen di lokasi serangan militer Rusia, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di Vinnytsia, Ukraina, 14 Juli 2022. Press service of the State Emergency Service of Ukraine/Handout via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - KYIV. Pasukan Rusia terus membombardir kota-kota di Ukraina, dengan penembakan intens di Sumy, bom cluster yang menargetkan Mykolaiv, dan serangan rudal di Odesa, pihak berwenang Ukraina mengatakan, Selasa (19/7).

Setelah gagal merebut ibu kota Ukraina, Kyiv pada awal invasi 24 Februari lalu, Rusia beralih ke kampanye pemboman yang menghancurkan guna memperkuat dan memperluas kendalinya atas Ukraina selatan dan timur.

Ukraina menyatakan, pasukan Rusia telah mengintensifkan serangan jarak jauh pada target yang jauh dari garis depan pertempuran, menewaskan sejumlah besar warga sipil. Tapi, Moskow berkilah, serangannya mengenai sasaran militer.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkapkan, Rusia telah menembakkan lebih dari 3.000 rudal jelajah dan peluru artileri yang tak terhitung jumlahnya selama konflik lima bulan.

Terlepas dari itu, pejabat Amerika Serikat (AS) pada Senin (18/7) mengatakan, Washington akan terus berbagi intelijen untuk Ukraina gunakan buat menanggapi serangan Rusia.

Baca Juga: Volodymyr Zelensky Pecat Pejabat Tinggi Ukraina Karena Berkolaborasi dengan Rusia

Di Odesa, serangan rudal Rusia melukai setidaknya empat orang, menghancurkan rumah-rumah penduduk, Oleksii Matsulevych, juru bicara Pemerintah Kota Odesa, mengatakan melalui saluran Telegramnya, seperti dikutip Reuters.

Pasukan Rusia menargetkan Mykolaiv dengan bom cluster pada Senin, melukai setidaknya dua orang dan merusak jendela dan atap rumah-rumah penduduk, menurut Wali Kota Mykolaiv Oleksandr Senkevich dalam sebuah posting di media sosial.

Lebih dari 150 mortir dan roket telah Rusia tembakkan ke wilayah Sumy, Dmytro Zhyvytskyi, Kepala Badan Militer Sumy, menyebutkan, melalui Telegram.

"Mereka menembakkan mortir dan artileri roket. Rusia juga melepaskan tembakan menggunakan senapan mesin dan peluncur granat," katanya, seperti dilnasir Reuters.

Kyiv berharap, perang berada pada titik balik, dengan Moskow kehabisan kemampuan ofensifnya dalam merebut beberapa kota kecil di timur, sementara Ukraina sekarang memiliki senjata jarak jauh yang bisa menyerang ke belakang garis depan Rusia.

Baca Juga: Eropa Makin Cemas, Gazprom Deklarasi Force Majeure atas Pasokan Gas dari Rusia

Ukraina mengutip serangkaian serangan yang berhasil di 30 pusat logistik dan amunisi Rusia, yang melumpuhkan pasukan yang didominasi artileri Rusia yang mengangkut ribuan peluru ke garis depan setiap hari.

Dalam sebuah posting di Facebook pada Senin, komandan militer utama Ukraina, Jenderal Valery Zaluzhny, memuji sistem roket jarak jauh canggih yang AS pasok, HIMARS. 

Dia bilang, HIMARS membantu "menstabilkan situasi" melalui "serangan besar di titik komando musuh, amunisi, dan penyimpanan bahan bakar. gudang".

Sedang Rusia mengatakan pada Senin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu telah memerintahkan militer untuk berkonsentrasi menghancurkan roket dan artileri Ukraina yang dipasok Barat.




TERBARU

[X]
×