Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nintendo mengatakan produksi dan pengiriman beberapa produknya, termasuk konsol Switch andalannya, akan ditunda karena wabah corona virus baru.
Raksasa game itu mengatakan Switch dan pengendali Joy-Con yang menyertainya yang dibuat di China akan menjadi salah satu produk yang terpengaruh. Nintendo mencatat bahwa ini hanya akan berdampak pada pasar domestik Jepang saja.
Baca Juga: Pemerintah akan mengkaji pembangunan rumah sakit khusus untuk penyakit menular
"Kami akan terus bekerja untuk mengirimkan produk sesegera mungkin sambil memperhatikan efek dari infeksi corona virus baru, dan kami menantikan pengertian Anda," kata Nintendo dalam sebuah pernyataan dalam bahasa Jepang, yang diterjemahkan melalui Google.
Virus corona, yang berasal dari China, telah menyebar ke seluruh dunia dan merenggut nyawa lebih dari 500 orang. Tahun lalu, Nintendo memang memindahkan beberapa produksi Switch dari Cina ke Vietnam.
Daniel Ahmad, analis senior di firma riset pasar game Niko Partners mengatakan, bahwa hal itu bisa menjadi masalah di pasar lain seperti AS juga.
"China penting untuk pembuatan beberapa perangkat keras permainan, telepon dan komponen lainnya, dan kami percaya bahwa seluruh rantai pasokan barang-barang manufaktur akan terkena dampak - lebih dari sekadar permainan," kata Ahmad kepada CNBC.
Baca Juga: Akibat virus corona, DBS revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura 2020 jadi 0,9%
“Saat melihat konsol game secara khusus, kami mencatat bahwa 96% konsol video game yang diimpor ke AS pada tahun 2018 diproduksi di Tiongkok. Sementara perusahaan seperti Nintendo telah memindahkan beberapa manufaktur ke luar negeri, China masih merupakan mayoritas,” tambahya.
Sementara, Serkan Toto, CEO dari konsultan industri game yang berbasis di Tokyo Kantan Games, mengatakan "Efeknya (pada Nintendo) akan tergantung pada berapa lama penundaan ini berlangsung," katanya.
Dia mencatat bahwa pada 2017 ada kekurangan pasokan Switch yang besar di Jepang karena permintaan tinggi, tetapi orang masih menunggu untuk membelinya.
“Jadi Nintendo sudah memiliki masalah pasokan serupa di dalam negeri yang berlangsung berbulan-bulan, meskipun karena alasan yang berbeda. Itu tidak mengurangi permintaan nanti," kata Toto kepada CNBC.