kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Novartis ingin caplok Amneal US$ 8 miliar


Selasa, 15 November 2016 / 10:32 WIB
Novartis ingin caplok Amneal US$ 8 miliar


Reporter: Mona Tobing | Editor: Sanny Cicilia

NEW YORK. Konsolidasi industri farmasi dunia terus berlanjut. Hal ini ditandai lewat transaksi merger sejumlah perusahaan kesehatan dunia.

Terbaru, Novartis AG, perusahaan kesehatan dan produsen obat dari Swiss dikabarkan tengah dalam pembicaraan untuk mengakuisisi produsen obat asal Amerika Serikat (AS) yakni Amneal Pharmaceuticals LLC. Nilai akuisisi Amneal diperkirakan mencapai US$ 8 miliar.

Sumber Bloomberg berbisik, akuisisi dilakukan untuk meningkatkan bisnis Sandoz yakni anak usaha Novartis. Kabarnya, Novartis dan Amneal bakal segera mencapai kesepakatan.

Tapi, belum ada keputusan final yang disepakati dua perusahaan, sebab keduanya masih dalam pembicaraan. Amneal bisa saja menerima pinangan dari perusahaan lain.

Gambaran saja, Amneal berdiri pada 2002 dan merupakan bisnis keluarga yang dipimpin oleh Chintu dan Chirag Patel. Berdasarkan situs perusahaan, saat ini Amneal memiliki 4.000 karyawan dan beroperasi di Amerika Utara, Australia, Eropa dan Asia.

Amneal memiliki sekitar 115 portofolio obat yang telah mendapatkan izin beredar dari regulator kesehatan di AS. Selain Novartis, produsen obat asal Israel, Teva Pharmaceutical Industries Ltd tengah menawar hak paten pengobatan sklerosis.

Yang jelas, alasan Novartis ingin mengakuisisi lantaran tertarik memiliki portofolio obat kankerĀ  milik Amneal. Chief Executive Officer Novartis Joe Jimenez mengatakan, pihaknya juga tertarik dengan lini bisnis obat generik Amneal.

Jual aset

Spekulasi akuisisi kian berhembus kencang seiring dengan rencana Novartis untuk menjual kepemilikan saham di Roche Holding AG. "Menjual aset untuk keperluan akuisisi merupakan strategi ideal," ujar Jimenez, kemarin.

Di tengah rencana akuisisi, Novartis sedang mempertimbangkan untuk menjual divisi perawatan mata yakni Alcon. Media lokal Swiss, SonntagsZeitung melaporkan, penjualan Alcon dipicu kegagalan perusahaan untuk berinovasi dan layanan pelanggan tidak konsisten.

Alcon dinilai perlu waktu lama untuk dapat menghasilkan keuntungan. Jimenez mengatakan, Alcon belum berkembang selama dua tahun terakhir seperti yang diharapkan.

Sejatinya, Novartis membeli Alcon secara bertahap dari tangan Nestle senilai US$ 51 miliar. Hingga saat ini, Novartis masih mengkaji pengembangan bisnis Alcon.

Catatan saja, akuisisi Novartis atas Amneal menambah panjang gelombang merger pada industri obat generik. Pada Agustus 2016, Teva selesai membeli Allergan Plc senilai US$ 40,5 miliar.

Akuisisi tersebut menjadikan Teva sebagai produsen terbesar diĀ  bisnis obat generik. Ada pula Pfizer Inc yang mengakuisisi Medivation senilai US$ 14 miliar dan tengah menawar AstraZeneca.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×