kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Nvidia Siapkan Investasi US$100 Miliar untuk OpenAI, Dorong Dominasi AI Global


Selasa, 23 September 2025 / 17:52 WIB
Nvidia Siapkan Investasi US$100 Miliar untuk OpenAI, Dorong Dominasi AI Global
ILUSTRASI. Nvidia mengumumkan akan menginvestasikan hingga US$100 miliar ke OpenAI sekaligus memasok chip pusat data. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nvidia mengumumkan akan menginvestasikan hingga US$100 miliar ke OpenAI sekaligus memasok chip pusat data (data center) untuk mendukung perkembangan kecerdasan buatan (AI).

Langkah ini menandai kolaborasi strategis antara dua pemain paling berpengaruh dalam perlombaan global AI.

Kesepakatan ini menegaskan semakin eratnya keterkaitan kepentingan antar raksasa teknologi yang tengah mengembangkan sistem AI canggih.

Bagi Nvidia, kesepakatan ini memberikan kepemilikan finansial di OpenAI, sementara bagi OpenAI, suntikan dana ini menjadi amunisi untuk membeli chip kelas atas yang krusial dalam mempertahankan dominasinya di tengah kompetisi yang semakin ketat.

Struktur Transaksi

Menurut sumber dekat OpenAI, kesepakatan ini terdiri dari dua transaksi yang saling terkait. Nvidia akan mulai berinvestasi di OpenAI melalui saham non-voting setelah perjanjian final ditandatangani. Dana tersebut kemudian dapat digunakan OpenAI untuk membeli chip Nvidia.

Baca Juga: Bos Nvidia dan OpenAI Sambut Positif Aturan Baru Visa Kerja di AS

CEO OpenAI, Sam Altman, menyatakan: "Segalanya dimulai dari komputasi. Infrastruktur komputasi akan menjadi dasar ekonomi masa depan, dan dengan Nvidia, kami akan memanfaatkan apa yang kami bangun untuk menciptakan terobosan AI baru sekaligus memberdayakan masyarakat dan bisnis secara luas."

Kedua perusahaan menandatangani letter of intent untuk menerapkan setidaknya 10 gigawatt sistem Nvidia bagi OpenAI — setara dengan kebutuhan listrik lebih dari 8 juta rumah tangga di AS.

Dampak Pasar dan Proyek Stargate

Pengumuman ini langsung mengangkat harga saham Nvidia hingga 4,4% ke rekor intraday tertinggi, sementara Oracle naik sekitar 6%.

Oracle sendiri tengah bekerja sama dengan OpenAI, Microsoft, dan SoftBank dalam proyek Stargate senilai US$500 miliar untuk membangun pusat data AI raksasa di seluruh dunia.

Dalam tahap awal, Nvidia akan menggelontorkan US$10 miliar, dengan pengiriman perangkat keras mulai akhir 2026 melalui platform barunya bernama Vera Rubin. OpenAI sendiri terakhir kali dinilai memiliki valuasi sebesar US$500 miliar.

Kekhawatiran “Circular Investment”

Meski positif bagi Nvidia, beberapa analis menyoroti potensi konflik kepentingan. Dana investasi Nvidia berisiko kembali ke perusahaan itu sendiri dalam bentuk pembelian chip oleh OpenAI.

Stacy Rasgon, analis di Bernstein, mengatakan: "Di satu sisi, ini membantu OpenAI mewujudkan tujuan besar mereka dalam infrastruktur komputasi, dan memastikan Nvidia tetap menjadi pemasok utama. Namun di sisi lain, kekhawatiran soal 'circular investment' kembali mencuat."

Kompetisi Chip AI Masih Terbuka

OpenAI diketahui tetap melanjutkan rencana membangun chip AI sendiri bersama Broadcom dan TSMC untuk mengurangi ketergantungan pada Nvidia. Reuters melaporkan proyek ini masih berjalan meski ada kesepakatan baru.

Baca Juga: Nvidia Rogoh US$900 Juta Rekrut CEO Enfabrica dan Lisensi Teknologi

Hal ini juga terkait dengan upaya OpenAI dan Microsoft untuk merestrukturisasi OpenAI menjadi entitas for-profit, membuka jalan bagi lebih banyak fleksibilitas bisnis.

Risiko Regulasi dan Antitrust

Skala investasi Nvidia kali ini berpotensi memicu pengawasan antitrust. Departemen Kehakiman (DOJ) dan Komisi Perdagangan Federal (FTC) AS sebelumnya sudah membuka jalan untuk penyelidikan terhadap dominasi Microsoft, OpenAI, dan Nvidia di industri AI.

Meski demikian, pemerintahan Donald Trump cenderung mengambil pendekatan pro-bisnis dan lebih ringan dalam isu persaingan dibandingkan pemerintahan Biden sebelumnya. Hal ini bisa mempercepat realisasi kesepakatan tanpa hambatan regulasi besar.

Selanjutnya: Ubah Stigma, Ini Cara Bisa Jalani Kehamilan dengan Percaya Diri

Menarik Dibaca: Ubah Stigma, Ini Cara Bisa Jalani Kehamilan dengan Percaya Diri




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×