Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Nasdaq Inc menghambat rencana penawaran umum perdana (IPO) perusahaan kecil China dengan memperketat aturan dan memperlambat persetujuan. Hal itu terungkap dari laporan pemerintah, eksekutif perusahaan dan bankir investasi.
Nasdaq memiliki alasan tersendiri atas hal ini. Yakni, banyak dari perusahaan China yang pada akhirnya meningkatkan sebagian besar modal dalam IPO mereka dari sumber-sumber di China, bukan dari investor AS.
Melansir Reuters, saham sebagian besar perusahaan kecil Tiongkok diperdagangkan dengan volume tipis pasca kebijakan AS. Salah satu sebabnya, mayoritas dari mereka dipegang oleh sejumlah insider atau orang dalam. Likuiditasnya yang rendah membuat saham ini tidak menarik bagi banyak investor institusi besar, yang menjadi target Nasdaq.
Baca Juga: Gedung Putih dikabarkan akan memblokir semua investasi AS ke China
Sebagai contoh, CEO 111 Inc Liu Junling mengatakan kepada Reuters, ketika perusahaan jaringan farmasi online China ini berhasil menghimpun US$ 100 juta dari hajatan IPO-nya di Nasdaq tahun lalu, sebagian besar saham dijual ke koneksi eksekutif perusahaan.
Menurut sumber Reuters, inkubator influencer digital Ruhnn Holding Ltd, penyedia pendidikan setelah sekolah Puxin Ltd, dan produsen produk hewan peliharaan Dogness International Corp adalah contoh lain dari perusahaan China yang terdaftar di Nasdaq dalam dua tahun terakhir dengan investor lebih banyak yang berasal dari China daripada dari Amerika. Hingga saat ini, Ruhnn, Puxin, dan Dogness tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
"Salah satu kualitas kritis dari pasar modal kita adalah bahwa kita memberikan akses yang tidak diskriminatif dan adil kepada semua perusahaan yang memenuhi syarat. Kewajiban hukum semua bursa ekuitas AS bertujuan untuk menciptakan pasar yang dinamis yang menyediakan beragam peluang investasi bagi investor AS," kata juru bicara Nasdaq.
Baca Juga: Xi Jinping akan tunjukan kepada dunia bahwa ini era kepemimpinan China
Juru bicara Nasdaq menolak berkomentar secara khusus tentang dampak dari perubahan dalam aturan pencatatan AS terhadap rencana IPO perusahaan kecil China.