Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada saat meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China terkait perdagangan dan teknologi, pembatasan Nasdaq pada IPO perusahaan kecil China merupakan titik nyala terbaru dalam hubungan perdagangan antara negara dua ekonomi terbesar di dunia.
Harga saham perusahaan China yang terdaftar di AS turun tajam pada hari Jumat menyusul laporan bahwa Gedung Putih mempertimbangkan penghapusan (delisting) perusahaan China dari bursa saham AS. Seorang pejabat Departemen Keuangan AS mengatakan pada Sabtu (29/9) bahwa pemerintahan Presiden AS Donald Trump tidak mempertimbangkan untuk memblokir perusahaan-perusahaan China dari pencatatan saham di bursa saham AS "saat ini".
Sebuah sumber yang dekat dengan Nasdaq mengatakan, perubahan pada aturan pencatatan ini bukanlah hasil dari diskusi dengan Gedung Putih. Salah seorang juru bicara Gedung Putih menolak untuk mengomentari perubahan aturan listing Nasdaq.
Baca Juga: China menegaskan butuh kepemimpinan yang kuat atau akan hancur
Pada bulan Juni, anggota parlemen AS memperkenalkan undang-undang yang belum diadopsi, yang akan memaksa perusahaan China terdaftar di bursa saham Amerika untuk tunduk kepada pengawasan peraturan, termasuk menyediakan akses ke audit, atau menghadapi delisting.
Nasdaq pertama kali mengusulkan untuk mengubah aturan listing pada Oktober 2018, dan perubahan mulai berlaku bulan lalu.
"Kekhawatiran Nasdaq tentang likuiditas rendah dan volatilitas tinggi di pasar yang disebabkan oleh IPO China telah menjadi sangat jelas sejak pertengahan 2018," kata Ralph De Martino, pimpinan firma hukum AS Schiff Hardin LLP di Asia, yang menyarankan perusahaan China saat melakukan IPO.
Aturan listing Nasdaq yang baru telah menaikkan persyaratan volume perdagangan rata-rata untuk sebuah saham, dan meminta setidaknya 50% pemegang saham perusahaan untuk berinvestasi masing-masing minimal US$ 2.500 dalam sebuah IPO.
Nasdaq juga mengatakan pada bulan Juni bahwa mereka dapat menunda pencatatan sebuah perusahaan yang tidak menunjukkan hubungan kuat dengan pasar modal AS, termasuk tidak memiliki pemegang saham, operasi, manajemen, atau anggota dewan yang bertautan kepada Amerika Serikat.