kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.389   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.535   19,36   0,26%
  • KOMPAS100 1.061   0,23   0,02%
  • LQ45 794   -2,58   -0,32%
  • ISSI 255   1,19   0,47%
  • IDX30 413   -1,65   -0,40%
  • IDXHIDIV20 471   -3,20   -0,68%
  • IDX80 120   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 123   -0,35   -0,28%
  • IDXQ30 132   -0,87   -0,66%

Obama Naikkan Plafon Kredit Lunak bagi Pengusaha Kecil AS


Senin, 08 Februari 2010 / 08:56 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.

WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama akan menaikkan plafon pinjaman lunak bagi pengusaha kecil dan menengah (UKM) AS. Pemerintah AS bakal menaikkan nilai pinjaman UKM dari sebelumnya sebesar US$ 350.000 menjadi sebesar US$ 1 juta. Tujuannya untuk mendorong ekspansi pebisnis dan menciptakan lowongan pekerjaan baru bagi pengangguran di negara itu.

Bloomberg, mengutip sumber di kantor publikasi pemerintah AS, menulis, kebijakan soal UKM yang akan diumumkan Obama ada dua. Yakni, kenaikan plafon kredit tersebut dan bantuan dari Kementerian UKM untuk refinancing surat utang berbasis properti mereka. Tapi, usulan tersebut harus mendapat persetujuan Kongres AS.

Obama berulang kali menegaskan, penciptaan lapangan kerja menjadi prioritas utama kerja pemerintah tahun ini. Pemerintah Negeri Uwak Sam ini memprediksi rata-rata pengangguran di AS sepanjang 2010 bisa mencapai 10%.

Sebelumnya, Obama telah meneken kebijakan insentif pajak, berupa pemotongan pajak senilai US$ 33 miliar bagi UKM. Obama juga mengusulkan untuk mengalihkan dana talangan yang dikembalikan oleh Wall Street, yang bernilai US$ 30 miliar, ke Bank Perkreditan Rakyat (BPR) AS. Tujuannya tidak lain untuk menggenjot penyaluran kredit BPR ke UKM.

Rencana terakhir muncul satu hari setelah pemerintah mengumumkan penurunan tingkat pengangguran AS. Sepanjang Januari 2010 pengangguran AS turun ke level 9,7% dari bulan sebelumnya sebesar 10%. Penurunan ini menjadi yang pertama kali sejak tujuh bulan terakhir. Sebanyak 8,4 juta pekerja di AS harus kehilangan mata pencaharian akibat krisis yang melanda tahun 2008 lalu.

"Meski ekonomi mulai tumbuh, AS masih harus melewati periode yang berat," ujar Obama. "Terlalu banyak bisnis yang gulung tikar," imbuhnya. Meski tingkat pengangguran di luar dugaan turun, Obama menegaskan, masih banyak rakyat AS yang menganggur.

Langkah Obama bukan tanpa kritikan. Anggota senat dari partai Republik Jeb Hensarling menyindir, kebijakan Obama, hanya berdampak pada peningkatan belanja pemerintah, pajak, dan utang negara. Menurutnya, lebih baik duit pengembalian dana talangan Wall Street digunakan menutupi defisit pemerintah yang sangat tinggi.




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×