kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Obama pimpin peringatan 11 September


Rabu, 11 September 2013 / 20:30 WIB
Obama pimpin peringatan 11 September
ILUSTRASI. Pilihan Harga Sepeda Gunung Anak Polygon Mulai Rp 1 Jutaan Edisi April 2022


Sumber: Bloomberg | Editor: Asnil Amri

WASHNGTON. Presiden Barack Obama sementara waktu menyisihkan sejenak rencana penyerangan Suriah. Sebab, hari ini, Rabu (11/9), ia memimpin rakyatnya mengheningkan cipta memperingati korban tewas penyerangan gedung World Trade Center di New York City yang terjadi pada 11 September, 12 tahun silam.

Obama bersama istrinya dan Wakil Presiden Joe Biden dan istrinya beserta staf Gedung Putih berkumpul di halaman selatan Gedung Putih untuk mengheningkan cipta dan menaikkan bendera setengah tiang.

Tampak mereka berdiri diam pada pukul 08:46 waktu setempat, atau tepat pada waktu penyerangan menara WTC yang terjadi pada 11 September tahun 2001. Saat itu, maskapai American Airlines yang dibajak teroris menabrak menara Utara WTC.

"Pada tanggal 11 September 2001, tidak peduli di mana kita berasal, kepada Tuhan kami berdoa , tak peduli apa ras atau etnis kami, kami bersatu sebagai satu keluarga Amerika," kata Obama dalam pernyataan yang dikeluarkannya kemarin. 

Seperti tahun-tahun lalu, peringatan penyerangan (11/9) tersebut, AS menaikkan bendera setengah tiang sebagai tanda duka cita dan meminta rakyatnya mengheningkan cipta. Dalam peristiwa yang tak terlupakan bagi AS itu, 59 orang penumpang pesawat tewas dan 125 orang lainnya tewas di gedung WTC.

Selain itu, Pemerintahan Obama menyatakan akan membuat beberapa langkah untuk mencegah terjadi serangan serupa di AS maupun di wilayah lainnya. Sayangnya, langkah-langka itu tidak dijelaskan. Akan tetapi, AS sebelumnya sudah mengumumkan penutupan 19 pos diplomatik di Timur Tengah bulan Agustus lalu.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×