CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.513.000   -30.000   -1,94%
  • USD/IDR 15.740   98,00   0,62%
  • IDX 7.244   -140,01   -1,90%
  • KOMPAS100 1.117   -21,26   -1,87%
  • LQ45 887   -14,43   -1,60%
  • ISSI 220   -4,35   -1,94%
  • IDX30 457   -6,42   -1,38%
  • IDXHIDIV20 554   -6,30   -1,12%
  • IDX80 128   -2,00   -1,53%
  • IDXV30 139   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 153   -1,86   -1,20%

OECD pangkas prospek pertumbuhan ke level terendah sejak krisis 2008


Kamis, 19 September 2019 / 18:02 WIB
OECD pangkas prospek pertumbuhan ke level terendah sejak krisis 2008
ILUSTRASI. OECD Forum 2019 di Paris


Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Titis Nurdiana

KONTAN.CO.ID -PARIS.  Prospek ekonomi global masih mengkhawatirkan. The Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) memangkas proyeksi ekonomi global ke level terendah dalam satu dekade sebagai akibat  perang dagang Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Prediksi OECD, ekonomi global hanya akan tumbuh 2,9% tahun ini, lebih rendah dari prediksi sebelumnya 3%. Melambat dari pertumbuhan tahun lalu  yang bisa mencapai 3,6%. Adapun tahun depan, proyeksi OECD, ekonomi global masih akan melambat dengan prediksi tumbuh 3%.    

Dilansir dari Reuters, Kamis (12/9), Organisasi Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan mengatakan ekonomi global berisiko memasuki fase pertumbuhan rendah baru yang bisa  bertahan lama jika pemerintah global gagal merespons pelemahan ekonomi.

“Ekonomi global ini menjadi pertumbuhan terlemah sejak krisis keuangan 2008-2009 tahun ini,” kata OECD.

Forum kebijakan yang berbasis di Paris mengatakan,  prospek ekonomi ini memburuk sejak terakhir diperbarui pada bulan Mei lalu. Saat itu, mereka yakin ekonomi global akan tumbuh 3,2% pada tahun ini dan 3,4% pada tahun 2020.

Ketegangan perdagangan yang terus berubah dan bertahan lama memperburuk ekonomi global. "Tatanan global yang mengatur perdagangan telah hilang dan kita berada di era baru hubungan perdagangan yang kurang pasti, lebih bilateral dan terkadang tegas,"  ujar Kepala Ekonom OECD Laurence Boone kepada Reuters, Kamis  (19/9)

Menurut Boone, pertumbuhan perdagangan, yang telah menjadi motor pemulihan global setelah krisis keuangan turun dari 5% pada 2017 ke wilayah negatif  saat ini. Ketegangan perdagangan, kata dia, juga telah membebani kepercayaan pebisnis. “Kondisi ini  menjatuhkan pertumbuhan investasi dari 4% pada dua tahun lalu menjadi hanya 1%,” ujar dia.

Menurutnya, kebuntuan pembicaraan perdagangan telah memakan korban, termasuk ke ekonomi AS, memukul produk manufaktur serta memicu kebangkrutan sector pertanian.

 Alhasil, prediksi OECD,  ekonomi terbesar dunia yakni AS  hanya akan tumbuh 2,4% tahun ini dan 2,0% tahun depan, turun dari prediksi OECD bulan Mei yang diproyeksi akan  tumbuh 2,8%  tahun ini dan 2,3% di tahun depan.

Tak hanya AS, ekonomi Cina juga akan sakit dengan pertumbuh 6,1% pada tahun 2019 dan 5,7% pada 2020. Lagi-lagi, ini juga turun dari prediksi sebelumnya dari 6,2% dan 6,0%.  


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×