Reporter: Rizki Caturini | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kejelasan perhelatan Olimpiade Tokyo masih terkatung-katung. Setelah sebelumnya Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang memutuskan menunda Olimpiade hingga Juli 2021 karena krisis virus corona, nyatanya itu pun belum tentu terjadi.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan pada Rabu (29/4), Olimpiade Tokyo tidak akan terjadi tahun depan kecuali pandemi virus corona telah dapat teratasi. Sementara gubernur kota Tokyo menyerukan untuk perpanjangan keadaan darurat nasional.
Dengan meningkatnya tingkat infeksi epidemi di seluruh dunia dan para ahli mengatakan ketersediaan vaksin masih jauh, ini membuat keraguan semakin besar tentang kemungkinan mengadakan acara besar pada tahun depan.
Baca Juga: Dampak corona, pelaksanaan Piala Thomas-Uber 2020 akan diundur lagi
“Kami telah mengatakan bahwa Olimpiade dan Paralympic Games harus diadakan dalam bentuk yang lengkap, agar semua atlet dan penonton dapat berpartisipasi dengan aman,” kata Abe di parlemen.
Ringkasan situasi Abe kemudian digarisbawahi oleh Presiden IOC Thomas Bach. "IOC sepenuhnya setuju dengan posisi Perdana Menteri Abe," kata Bach dalam menanggapi pertanyaan dari Reuters.
Jepang telah mengumpulkan sekitar US$ 3 miliar dalam sponsor domestik, dan menghabiskan hampir US$ 13 miliar untuk persiapan pesta olahraga terbesar di dunia ini. Tapi itu semua berantakan gara-gara virus korona menimbulkan ketidakpastian yang tinggi.
