Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pembatalan tersebut menambah rasa frustrasi bagi banyak orang yang ingin berkumpul kembali dengan keluarga mereka selama liburan setelah Natal tahun lalu diberlakukan pembatasan perjalanan.
Maskapai penerbangan China menyumbang jumlah pembatalan tertinggi. China Eastern membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan, atau lebih dari 20% dari rencana penerbangannya pada hari Jumat dan Sabtu. Selain itu, Air China menghentikan sekitar 20% dari jadwal keberangkatannya selama periode tersebut.
Kondisi 'Berbahaya'
Asosiasi Otomotif Amerika memperkirakan lebih dari 109 juta orang Amerika akan bepergian dengan pesawat, kereta api atau mobil antara 23 Desember dan 2 Januari, meningkat 34% dibandingkan tahun lalu.
Tetapi sebagian besar dari rencana itu dibuat sebelum adanya deteksi Omicron, yang telah menjadi strain dominan di Amerika Serikat. Omicron juga menyebabkan rumah sakit banjir pasien.
Baca Juga: Maskapai AS Membatalkan Hampir 1.000 Penerbangan Hari Natal karena Omicron
Karena suhu hangat yang tidak sesuai musimnya terjadi di negara bagian timur, Layanan Cuaca Nasional (NWS) mengumumkan peringatan badai musim dingin, termasuk pembekuan yang dalam, untuk sebagian besar wilayah barat.
“Kondisi dingin yang tidak normal dan rentetan kelembapan Pasifik menghasilkan periode salju gunung dan hujan pesisir/lembah yang berkepanjangan, beberapa di antaranya kadang-kadang bisa turun deras,” kata NWS.
Salju setinggi 61cm hingga 122cm diperkirakan akan turun pada akhir pekan ini di pegunungan Sierra dan negara bagian Oregon. Perjalanan akan "berbahaya hingga kadang-kadang tidak mungkin" dari Sierras ke Pegunungan Rocky tengah pada akhir pekan karena kondisi salju putih, kata NWS.