kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Omicron dan Cuaca Buruk Sebabkan 7.000 Penerbangan Dibatalkan Saat Akhir Pekan Natal


Senin, 27 Desember 2021 / 06:10 WIB
Omicron dan Cuaca Buruk Sebabkan 7.000 Penerbangan Dibatalkan Saat Akhir Pekan Natal
ILUSTRASI. Lebih dari 7.000 penerbangan telah dibatalkan di seluruh dunia selama akhir pekan Natal dan ribuan lainnya ditunda. REUTERS/Kevin Mohatt


Sumber: The Straits Times | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Sebuah situs web pelacakan melaporkan pada Minggu (26/12/2021), lebih dari 7.000 penerbangan telah dibatalkan di seluruh dunia selama akhir pekan Natal yang panjang dan ribuan lainnya ditunda. 

Pembatalan penerbangan tersebut disebabkan karena varian virus corona Omicron yang sangat menular. Hal ini tentunya menyebabkan kerugian besar bagi jutaan orang saat musim liburan.

Melansir The Straits Times yang mengutip AFP, di Amerika, cuaca buruk memperparah kekacauan perjalanan di Amerika Serikat, dengan badai diperkirakan akan menimbulkan malapetaka di jalan raya di barat negara itu.

Menurut Flightaware.com, lebih dari 2.000 penerbangan dibatalkan pada hari Minggu - termasuk lebih dari 570 yang berasal dari, atau menuju, bandara AS. Lebih dari 4.000 penundaan penerbangan dilaporkan.

Baca Juga: Khawatir Penyebaran Omicron Meluas, Maskapai AS Batalkan 1.000 Penerbangan

Data yang dihimpun AFP menunjukkan, awak pesawat dan staf darat jatuh sakit atau dikarantina setelah terpapar Covid-19, memaksa Lufthansa, Delta, United Airlines, JetBlue, Alaska Airlines, dan maskapai lain untuk membatalkan penerbangan selama periode perjalanan puncak.

Lebih dari 2.800 penerbangan dibatalkan di seluruh dunia pada hari Sabtu, termasuk lebih dari 990 yang berasal dari atau menuju ke bandara AS, dengan lebih dari 8.500 penundaan. 

Data Flightaware menunjukkan United membatalkan sekitar 200 penerbangan pada hari Jumat dan hampir 250 pada hari Sabtu – sekitar 10% dari yang dijadwalkan.

"Lonjakan nasional dalam kasus Omicron minggu ini berdampak langsung pada awak penerbangan kami dan orang-orang yang menjalankan operasional kami," kata United dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat.

Baca Juga: Waspada, Kasus Omicron di Indonesia Bertambah Lagi 27 Orang, Total Kini Ada 46 Kasus

Delta membatalkan 310 penerbangan pada hari Sabtu dan lebih dari 100 penerbangan lagi pada hari Minggu, dengan mengatakan telah "menghabiskan semua opsi dan sumber daya".

"Kami meminta maaf kepada pelanggan kami atas keterlambatan rencana perjalanan liburan mereka," kata perusahaan itu.

Pembatalan tersebut menambah rasa frustrasi bagi banyak orang yang ingin berkumpul kembali dengan keluarga mereka selama liburan setelah Natal tahun lalu diberlakukan pembatasan perjalanan.

Maskapai penerbangan China menyumbang jumlah pembatalan tertinggi. China Eastern membatalkan lebih dari 1.000 penerbangan, atau lebih dari 20% dari rencana penerbangannya pada hari Jumat dan Sabtu. Selain itu, Air China menghentikan sekitar 20% dari jadwal keberangkatannya selama periode tersebut.

Kondisi 'Berbahaya'

Asosiasi Otomotif Amerika memperkirakan lebih dari 109 juta orang Amerika akan bepergian dengan pesawat, kereta api atau mobil antara 23 Desember dan 2 Januari, meningkat 34% dibandingkan tahun lalu.

Tetapi sebagian besar dari rencana itu dibuat sebelum adanya deteksi Omicron, yang telah menjadi strain dominan di Amerika Serikat. Omicron juga menyebabkan rumah sakit banjir pasien.

Baca Juga: Maskapai AS Membatalkan Hampir 1.000 Penerbangan Hari Natal karena Omicron

Karena suhu hangat yang tidak sesuai musimnya terjadi di negara bagian timur, Layanan Cuaca Nasional (NWS) mengumumkan peringatan badai musim dingin, termasuk pembekuan yang dalam, untuk sebagian besar wilayah barat.

“Kondisi dingin yang tidak normal dan rentetan kelembapan Pasifik menghasilkan periode salju gunung dan hujan pesisir/lembah yang berkepanjangan, beberapa di antaranya kadang-kadang bisa turun deras,” kata NWS.

Salju setinggi 61cm hingga 122cm diperkirakan akan turun pada akhir pekan ini di pegunungan Sierra dan negara bagian Oregon. Perjalanan akan "berbahaya hingga kadang-kadang tidak mungkin" dari Sierras ke Pegunungan Rocky tengah pada akhir pekan karena kondisi salju putih, kata NWS.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×