kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Omicron Punya 3 Subvarian: BA.1 Masih Dominan, BA.2 yang Paling Menular


Kamis, 27 Januari 2022 / 15:01 WIB
Omicron Punya 3 Subvarian: BA.1 Masih Dominan, BA.2 yang Paling Menular
ILUSTRASI. Tabung tes berlabel Tes Positif Varian COVID-19 Omicron terlihat dalam gambar ilustrasi yang diambil Rabu (15/1/2022). WHO mencatat, Omicron memiliki 3 garis keturunan Pango atau subvarian B.1.1.529, yakni BA.1, BA.2, dan BA.3. REUTERS/Dado Ruvic.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Varian Omicron semakin mendominasi kasus Covid-19 di dunia. WHO mencatat, varian sangat menular ini memiliki 3 garis keturunan Pango B.1.1.529, yakni BA.1, BA.2, dan BA.3. 

WHO mengungkapkan, subvarian BA.1 masih mendominasi kasus varian Omicron secara global. Sebanyak 98,8% dari sekuens Omicron yang diserahkan ke GISAID hingga 25 Januari 2022 adalah BA.1. 

"Meskipun, sejumlah negara telah melaporkan baru-baru ini peningkatan proporsi urutan BA.2," sebut WHO dalam Pembaruan Epidemologi Mingguan Covid-19 yang terbit Selasa (25/1).

Dan, setelah mengidentifikasi kasus varian Omicron, WHO menambahkan, banyak negara sekarang melaporkan transmisi komunitas. 

Hanya, negara-negara yang mengalami peningkatan pesat kasus Omicron pada November dan Desember 2021 telah atau mulai mengalami penurunan infeksi varian tersebut.

Baca Juga: Susul Pfizer, Moderna Uji Klinis Vaksin Booster Khusus Varian Omicron

Baca Juga: Gawat! Subvarian Omicron BA.2 Bisa 1,5 Kali Lebih Menular dari BA.1

Denmark menjadi salah satu negara yang melaporkan dominasi subvarian BA.2 dalam kasus Omicron. 

"Tidak ada bukti varian BA.2 menyebabkan penyakit lebih parah, tetapi pasti lebih menular," kata Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke, Rabu (26/1), seperti dikutip Reuters.

Perhitungan awal menunjukkan, BA.2 bisa 1,5 kali lebih menular dari BA.1, Statens Serum Institut (SSI), otoritas penyakit menular Denmark, mengungkapkan dalam sebuah pernyataan Rabu (26/1).

Namun, analisis awal oleh lembaga tersebut memperlihatkan, tidak ada perbedaan risiko rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1.

"Ada beberapa indikasi itu lebih menular, terutama untuk yang tidak divaksinasi, tapi juga bisa menginfeksi orang yang telah divaksinasi ke tingkat yang lebih besar," kata Direktur Teknis SSI Tyra Grove Krause, seperti dilansir Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×