Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Anggota parlemen dari partai oposisi utama India memulai protes di beberapa perusahaan milik negara pada hari Senin sebagai respons skandal Grup Adani.
Akibat protes ini, nilai kapitalisasi pasar Grup Adani kian merosot tajam hingga mencapai US$ 112 miliar atau sekitar Rp 1,681 triliun (kurs Rp 15.014) dalam waktu kurang dari dua minggu. Hal ini dipicu aksi jual terhadap saham Grup Adani akibat kekahwatiran kondisi yang semakin tidak pasti.
Anggota partai Kongres berencana memprotes di luar beberapa kantor perusahaan asuransi milik negara Life Insurance Corporation (LIC) dan State Bank of India (SBI), keduanya memiliki eksposur ke perusahaan grup Adani .
Baca Juga: Gautam Adani Pernah Jadi Terkaya Kedua di Dunia Hingga Dituding Manipulasi Saham
Di salah satu lokasi protes di Mumbai, orang-orang mengangkat spanduk bertuliskan "Selamatkan SBI", tayangan televisi menunjukkan.
Krisis ini dipicu laporan Hindenburg Research pada 24 Januari yang berbasis di AS yang menuduh Grup Adani melakukan manipulasi saham, utang yang tidak berkelanjutan, dan penggunaan suaka pajak.
Kelompok Adani, salah satu konglomerat top India, telah menolak kritik tersebut dan membantah melakukan kesalahan dalam sanggahan terperinci, tetapi gagal menahan penurunan sahamnya yang tak kunjung reda.
Dalam kejatuhan brutal dari laporan Hindenburg, perusahaan andalan grup Adani Adani Enterprises Ltd terpaksa membatalkan penjualan saham senilai US$ 2,5 miliar minggu lalu, dan Chairman Grup Adani yakni Gautam Adani kehilangan mahkotanya sebagai orang terkaya di Asia dan merosot ke peringkat dari peringkat orang kaya global.
Gautam Adani dan Perdana Menteri India Narendra Modi berasal dari negara bagian yang sama. Adani membantah tuduhan lawan Modi bahwa dia mendapat keuntungan dari hubungan dekat mereka, dan pemerintah Modi membantah tuduhan mendukung Adani.
Baca Juga: Krisis yang Menghantam Adani Group Dikhawatirkan Menular ke Pasar Keuangan India
Saat saham Adani merosot lebih rendah dan merusak pasar India minggu lalu, anggota parlemen menuntut penyelidikan.
Peringatan Peringkat Kredit
Kejatuhan pasar saham memicu serangkaian peringatan peringkat kredit pada hari Jumat dengan Moody's mengatakan grup tersebut mungkin berjuang untuk meningkatkan modal, dan S&P memangkas prospeknya pada dua perusahaan grup.
Bahkan upaya regulator dan pemerintah untuk menenangkan investor yang ketakutan tampaknya tidak berhasil.
Reserve Bank of India mengatakan pada hari Jumat sistem perbankan negara itu tetap tangguh dan stabil. Regulator pasar India mengatakan pada hari Sabtu pasar keuangan negara tetap stabil dan terus berfungsi secara transparan dan efisien.
Baca Juga: Batalkan Penjualan Saham Senilai Rp 37 Triliun, Kemunduran Besar Bagi Adani
SBI mengatakan pada hari Jumat tidak khawatir tentang eksposur ke grup Adani, tetapi pembiayaan lebih lanjut untuk proyek-proyeknya akan dievaluasi berdasarkan kemampuannya sendiri.
Sekretaris divestasi India Tuhin Kanta Pandey mengatakan kepada Reuters pada hari Jumat bahwa pemegang saham dan pelanggan LIC tidak perlu khawatir tentang paparannya terhadap grup Adani.
LIC memiliki 4,23% saham ekuitas di Adani Enterprises unggulan, sementara eksposur lainnya mencakup 9,14% saham di Pelabuhan Adani dan Zona Ekonomi Khusus.
Saham Adani Enterprises merosot 9,6% pada hari Senin, membawa kerugian kapitalisasi pasarnya menjadi hampir US$ 28 miliar sejak rilis laporan short-seller.
Baca Juga: Miliarder Terkaya di Asia Minta Bantuan India untuk Selamatkan Kerajaannya
Adani Transmission Ltd turun 10%, sementara Adani Green Energy Ltd, Adani Total Gas Ltd, Adani Power, dan Adani Wilmar turun kira-kira 5%.
Adani Ports adalah satu-satunya saham yang melawan tren, naik 1,2%.