kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.220   8,00   0,05%
  • IDX 6.864   -14,20   -0,21%
  • KOMPAS100 999   -3,10   -0,31%
  • LQ45 763   -2,26   -0,29%
  • ISSI 226   -0,55   -0,24%
  • IDX30 393   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,33   -0,30%
  • IDXV30 114   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 127   -0,65   -0,51%

Pabrik pesawat dikhawatirkan tak capai target


Senin, 15 Juni 2015 / 10:23 WIB
Pabrik pesawat dikhawatirkan tak capai target


Sumber: Reuters | Editor: Hendra Gunawan

PARIS. Industri pesawat makin meriah seiring membeludaknya pesanan pesawat-pesawat baru dari seluruh dunia. Tapi, kini, para pengamat  mengkhawatirkan kemampuan para produsen pesawat untuk memenuhi target pesanan yang mencapai sekitar US$ 1,8 triliun.

Pabrikan pesawat mencatat pesanan produksi hingga setidaknya 10 tahun ke depan. Jika ada pesanan baru, produsen pesawat harus memilih tenggat lebih panjang. Jerrold Lundquist, Managing Director Lundquist Group mengatakan, pesanan pesawat meluber hingga saat ini. "Masalah yang muncul terutama di Paris Airshow pekan ini bukan pada perolehan pesanan, tapi proses produksi dan ketersediaan pasokan bahan baku," kata Lundquist.

Para produsen pesawat, seperti Airbus dan Boeing tetap akan bersaing memperebutkan pasar. Tapi persaingan juga akan terjadi pada kecepatan pengiriman. "Para pemain berusaha mempercepat produksi," imbuh Lundquist.

Suku bunga dan harga minyak yang masih murah mendorong maskapai berlomba memesan pesawat baru. Terutama pesawat yang hemat bahan bakar agar margin turut terbang. "Saat ini volume bisnis penerbangan mencapai kecepatan setidaknya satu pesawat tiap 6,5 jam. Intensitas bisnis ini kian mendesak," kata Tom Williams, Chief Operating Officer Airbus.

Kebutuhan produksi pesawat yang makin cepat ini bisa tertunda jika suku cadang tidak bisa mengimbangi. Produsen mesin asal Prancis, Safran menegaskan, prioritas bagi komitmen yang sudah ada sebelum memutuskan untuk menambah produksi yang direncanakan beberapa produsen pesawat.

Produsen kursi pesawat, Zodiac Aeurospace, mengingatkan adanya tensi di bisnis pasokan suku cadang. Beberapa pemasok bahan pesawat khawatir bahwa produsen pesawat terlalu cepat menaikkan level produksi. "Banyak pemasok khawatir investasi besar yang terburu-buru malah akan merugikan," kata Richard Aboulafia, analis kedirgantaraan Teal Group.

Airbus memimpin catatan pesanan dengan 247 pesawat ketimbang Boeing yang baru 175 pesawat. Perusahaan penyewaan pesawat, AerCap, dikabarkan memesan 100 Boeing 737 MAX. Rutinnya pergelaran pameran pesawat di berbagai negara memastikan bertambahnya pesanan pesawat bagi produsen.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×