kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pabrikan otomotif masih berani investasi di China


Senin, 20 April 2015 / 09:47 WIB
Pabrikan otomotif masih berani investasi di China
ILUSTRASI. Layar perdagangan saham di?Bursa Efek Indonesia.?Mayoritas Kinerja Emiten Industri Kimia Tertekan, Cermati Rekomendasi Analis.


Sumber: Reuters | Editor: Hendra Gunawan

SHANGHAI. Perlambatan ekonomi China tak mempengaruhi rencana investasi beberapa pabrikan mobil. Beberapa perusahaan otomotif asing masih menambah investasi di China yang merupakan pasar mobil terbesar dunia.

Volkswagen AG dan General Motors tidak menunjukkan tanda-tanda penghentian investasi. Sedangkan, Toyota Motor dan Ford Motor masih mengejar rencana ekspansi.

Penjualan mobil pada kuartal pertama hanya tumbuh 3,9%. Bandingkan dengan pertumbuhan 9,2% pada periode sama tahun lalu. Pertumbuhan penjualan ini juga jauh di bawah target China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) di level 7%.

Pabrikan otomotif yang berniat merilis produk-produk baru pada hajatan "Shanghai Autoshow" masih optimistis meski ada perlambatan penjualan kuartal pertama. Ford akan mendesain ulang sedan Taurus. Rencana Ford masih berjalan mengingat pertumbuhan penjualan Ford di kuartal pertama lalu mencapai 9%, lebih tinggi ketimbang rata-rata industri.

James Chao, Asia Chief of IHS Automotive mengatakan, pabrikan otomotif baru akan mengubah strategi jika perlambatan berlangsung sepanjang tahun. "Ada perbedaan antara pabrikan domestik dan asing. Pabrikan domestik baru mencapai kapasitas 60%, sedangkan perusahaan patungan internasional mencapai 80%-85%," kata Chao.

Anthony Lau, Direktur Riset TNS Sinotrust mengatakan, meski pertumbuhan penjualan otomotif di China hanya satu digit, ini lebih baik ketimbang pasar di luar China. China mengontribusi lebih dari setengah belanja industri otomotif untuk ekspansi kapasitas tahun lalu. Total investasi pabrik kendaraan di China mencapai US$ 12,7 miliar.

Volkswagen berniat mengembangkan sports utility vehicles (SUV) dan multi-purpose vehicles (MPV) murah di China untuk menarik minat pasar. Jochem Heizmann, CEO Volkswagen mengatakan, pihaknya kesulitan mengikuti ritme pertumbuhan kuartal pertama karena tidak memiliki SUV dan MPV. "Pertumbuhan tertinggi dari sisi volume adalah segmen SUV dan MPV bujet yang tidak kami miliki," kata Heizmann.

Nomura Holdings memprediksi, penjualan SUV di China tahun ini akan menyentuh 5,2 juta unit, tumbuh 27% jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sedan diprediksi tumbuh 1% menjadi 12,5 juta unit.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×