kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pakar Kesehatan Global Mempertimbangkan Kesiapan untuk Mengakhiri Darurat COVID-19


Kamis, 04 Mei 2023 / 13:49 WIB
Pakar Kesehatan Global Mempertimbangkan Kesiapan untuk Mengakhiri Darurat COVID-19
ILUSTRASI. Pakar WHO mempertimbangkan apakah dunia siap untuk mengakhiri darurat COVID-19. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Sumber: Channelnewsasia.com,Reuters | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - LONDON. Panel ahli kesehatan global akan bertemu pada Kamis (4 Mei) untuk memutuskan apakah COVID-19 masih merupakan keadaan darurat di bawah aturan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), status yang membantu mempertahankan fokus internasional pada pandemi.

WHO pertama kali memberikan COVID-19 tingkat kewaspadaan tertinggi pada 30 Januari 2020, dan sejak saat itu panel tersebut terus menerapkan label tersebut, pada pertemuan yang diadakan setiap tiga bulan.

Namun, sejumlah negara baru-baru ini mulai mencabut keadaan darurat domestiknya, seperti Amerika Serikat. Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dia berharap untuk mengakhiri keadaan darurat internasional tahun ini.

Baca Juga: Masuknya Varian Baru COVID-19, IRRA Edukasi Pencegahan Infeksi Virus

Belum ada konsensus tentang cara panel itu memutuskan, kata penasihat WHO dan pakar eksternal kepada Reuters.

"Kedaruratan mungkin saja berakhir, tetapi sangat penting untuk mengomunikasikan bahwa COVID-19 tetap menjadi tantangan kesehatan masyarakat yang kompleks," kata Profesor Marion Koopmans, ahli virologi Belanda yang tergabung dalam panel WHO.

Salah satu sumber yang dekat dengan negosiasi mengatakan pencabutan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional dapat berdampak pada pendanaan global atau upaya kolaborasi. 

"Kami belum keluar dari pandemi tetapi kami telah mencapai tahap yang berbeda," kata Profesor Salim Abdool Karim, pakar COVID-19.

Karim, yang tidak termasuk dalam panel WHO, mengatakan jika status darurat dicabut, pemerintah harus tetap mempertahankan program pengujian, vaksinasi, dan pengobatan.

Baca Juga: Kepala Penyelidik Asal-usul COVID-19 WHO Dipecat karena Pelanggaran Seksual

Yang lain mengatakan sudah waktunya beralih ke hidup dengan COVID-19 sebagai ancaman kesehatan yang berkelanjutan, seperti HIV atau tuberkulosis.

"Semua keadaan darurat harus diakhiri," kata Lawrence Gostin, seorang profesor hukum di Universitas Georgetown di Amerika Serikat yang mengikuti WHO.

"Saya mengharapkan WHO untuk mengakhiri darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional. Jika WHO tidak mengakhirinya... (kali ini), maka pasti lain kali komite darurat bertemu," tambahnya.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×