Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JENEWA. Pakar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Maria Van Kerkhove menjelaskan mengenai virus Covid-19 varian Delta. Dalam podcast yang disiarkan pada Senin (5/7/2021), Kerkhove mengatakan, varian Delta adalah varian yang menjadi perhatian WHO pelacakan dan pemantauan di seluruh dunia.
"Ini adalah varian yang menjadi perhatian karena kami tahu itu telah meningkatkan transmisibilitas. Hal ini telah dibuktikan oleh beberapa negara," jelasnya.
Menurut Kerkhove, penyebaran varian Delta benar-benar cepat jika dibandingkan dengan varian Alpha yang pertama kali terdeteksi sekitar Desember, Januari 2021. Dia menyebut, hingga hari ini, varian Delta telah dilaporkan di 96 negara.
"Kami memprediksi, varian Delta akan terus menyebar," katanya.
Kerkhove menyebut, ada sejumlah faktor yang berkontribusi terhadap meroketnya penularan Covid-19 di seluruh dunia.
Baca Juga: 7 Alasan Singapura berani hidup berdampingan bersama Covid-19!
Yang pertama adalah varian yang menjadi perhatian ini, termasuk varian Delta.
"Faktor kedua adalah bahwa kita telah meningkatkan percampuran sosial dan peningkatan mobilitas sosial, yang meningkatkan jumlah kontak yang dimiliki individu," jelasnya.
Faktor ketiga adalah relaksasi atau penggunaan langkah-langkah kesehatan dan sosial masyarakat yang tidak tepat.
Dia menegaskan, langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial terbukti mencegah infeksi, mengurangi penyebaran seseorang yang terinfeksi virus ke orang lain dan menyelamatkan nyawa.
Baca Juga: Varian Kappa ditemukan di Jakarta, apa bedanya dengan varian Delta?
"Dan faktor keempat adalah distribusi vaksin yang tidak merata," katanya.
Dunia sebagian besar tetap rentan terhadap infeksi, termasuk varian Delta.