Reporter: Edy Can, Bloomberg | Editor: Edy Can
LONDON. Pemerintah Inggris mengajukan protes kepada Mesir karena memerintahkan operator telekomunikasi Vodafone Group Plc untuk mengirimkan pesan singkat yang membujuk penerimanya melakukan kekerasan. Perintah tersebut muncul setelah ribuan demonstran berkumpul di Lapangan Tahrir, Kairo.
Menteri Luar Negeri Inggris Alistair Burt telah menghubungi Duta Besar Mesir untuk Inggris atas aksi tersebut kemarin untuk menyatakan protes. Sekretaris Menteri Luar Negeri William Hague menilai. tindakan pemerintah Mesir tersebut sebagai bentuk penyalahgunaan internet dan jaringan telekomunikasi. Dia menyatakan, tindakan tersebut sangat menganggu dan tidak dapat diterima.
Sebelumnya, otoritas Mesir telah memerintahkan operator lokal termasuk Etisalat dan France Telecom SA untuk mengirimkan short messages service (SMS) dibawah undang-undang darurat. Vodafone sebagai operator terbesar mengatakan pesan singkat tersebut tidak ditulis oleh operator telekomunikasi.
"Tentara mendesak warga Mesir yang loyal untuk melawan para pengkhianat dan pelaku kriminal dan melindungi keluarga, kehormatan dan Mesir," bunyi pesan pendek yang disampaikan lewat jaringan Vodafone itu.
Juru bicara Vodafone menolak berkomentar atas pesan singkat itu. Begitu juga dengan France Telecom.