kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pandemi corona, semakin banyak perusahaan di Amerika Serikat bangkrut


Sabtu, 19 September 2020 / 07:15 WIB
Pandemi corona, semakin banyak perusahaan di Amerika Serikat bangkrut
ILUSTRASI. Pandemi corona, semakin banyak perusahaan di Amerika Serikat bangkrut. . REUTERS/Carlo Allegri


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Banyak pihak pun menilai, lonjakan kebangkrutan ini belum mencapai puncak. "Ini belum mencapai titik tertinggi. Titik puncak baru akan terjadi ketika pemerintah mulai menghentikan paket stimulus," ungkap Joseph Acosta, mitra di Dorsey & Whitney yang fokus pada isu kebangkrutan.

Hingga akhir Agustus, pengajuan pailit oleh perusahaan besar, yakni perusahaan dengan nilai liabilitas mencapai miliaran dollar AS, meningkat hingga 120% (yoy). Jumlah tersebut termasuk 34 dokumen pengajuan pailit yang diajukan pada periode Mei hingga Juni.

Baca juga: Inilah 11 buah-buahan penurun berat badan, pas dikonsumsi jika sedang diet karbo 

Di sisi lain, Jefferies mencatat pengajuan pailit cukup kecil dari perusahaan menengah ke bawah. Mereka menduga hal ini terjadi berkat suntikan dana bantuan bagi sektor industri itu dari bank sentral AS, The Federal Reserve. Asumsi lain, perusahaan skala kecil dan menengah tidak mampu menutup biaya pengajuan pailit.

"Mungkin juga karena ada perbedaan kas/likuiditas yang tidak mencukupi untuk menyewa pengacara kebangkrutan," jelas Analis Perbankan Jefferies, Ken Usdin.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puluhan Korporasi Besar di AS Bangkrut dan Ajukan Pailit", 

Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Bambang P. Jatmiko

Selanjutnya: Lelang mobil sitaan pajak di Jakarta, Toyota Avanza Rp 60 jutaan, ada 4 unit




TERBARU

[X]
×