kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.470.000   6.000   0,24%
  • USD/IDR 16.705   1,00   0,01%
  • IDX 8.677   -9,12   -0,11%
  • KOMPAS100 1.190   -4,09   -0,34%
  • LQ45 853   -1,76   -0,21%
  • ISSI 310   0,09   0,03%
  • IDX30 438   -0,40   -0,09%
  • IDXHIDIV20 507   1,46   0,29%
  • IDX80 133   -0,28   -0,21%
  • IDXV30 138   -0,11   -0,08%
  • IDXQ30 139   0,30   0,22%

Pandemi, para juara Olimpiade Tokyo harus mengalungkan sendiri medalinya


Kamis, 15 Juli 2021 / 05:03 WIB
Pandemi, para juara Olimpiade Tokyo harus mengalungkan sendiri medalinya
ILUSTRASI. Medali Olimpiade akan disajikan kepada atlet di atas nampan dan atlet akan mengambil medalinya sendiri. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Para juara Olimpiade di Olimpiade Tokyo, mulai minggu depan bisa melupakan upacara pengalungan medali yang digantung di leher mereka saat mereka berdiri di podium dan berjabatan tangan dengan pejabat.

Sebagai gantinya, tiga medali akan disajikan di atas nampan kepada para atlet di podium dan mereka kemudian harus menggantungnya di leher mereka sendiri di depan tribun kosong. Juga tidak akan ada jabat tangan atau pelukan.

"Medali tidak akan diberikan di leher," kata Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach di meja bundar media virtual, Rabu, seperti yang dilansir Reuters.

Dia menambahkan, medali akan disajikan kepada atlet di atas nampan dan atlet akan mengambil medalinya sendiri.

Baca Juga: Tokyo darurat Covid-19, Olimpiade 2020 resmi tanpa penonton

"Dipastikan orang yang akan meletakkan medali di nampan akan melakukannya dengan sarung tangan disinfektan. Presenter dan atlet akan memakai masker. Tidak akan ada jabat tangan dan pelukan selama upacara," tambahnya.

Data Reuters menunjukkan, saat ini Tokyo memberlakukan keadaan darurat hingga setelah Olimpiade berakhir pada 8 Agustus. Kota ini mencatat 1.149 kasus Covid-19 baru pada hari Rabu, terbesar dalam hampir enam bulan.

Baca Juga: Lepas 28 atlet kontingen Olimpiade Tokyo, Jokowi: Jaga kesehatan fokus pada prestasi

Olimpiade telah kehilangan banyak dukungan publik di Jepang karena kekhawatiran ajang ini akan memicu gelombang infeksi meskipun tidak ada penonton yang diizinkan masuk ke tempat-tempat olahraga dan ada langkah-langkah kesehatan yang ketat untuk semua peserta Olimpiade.

Selanjutnya: Periode terpenting melawan Covid-19, Olimpiade Tokyo bisa tanpa penonton




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×