kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.742   -34,00   -0,20%
  • IDX 8.099   58,67   0,73%
  • KOMPAS100 1.123   8,34   0,75%
  • LQ45 803   6,91   0,87%
  • ISSI 282   2,37   0,85%
  • IDX30 422   3,62   0,87%
  • IDXHIDIV20 480   0,21   0,04%
  • IDX80 123   1,39   1,14%
  • IDXV30 134   0,51   0,38%
  • IDXQ30 133   0,20   0,15%

Paris Fashion Week 2025: Momentum Besar Perombakan Kreatif Brand Ikonik


Jumat, 26 September 2025 / 17:02 WIB
Paris Fashion Week 2025: Momentum Besar Perombakan Kreatif Brand Ikonik
ILUSTRASI. The Eiffel Tower is pictured before the fashion house Saint Laurent's show during Paris Fashion Week in Paris, France, September 25, 2018. REUTERS/Stephane Mahe TPX IMAGES OF THE DAY


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PARIS. Paris Fashion Week resmi dimulai Senin (29/9/2025) depan, menandai babak baru bagi industri mode global yang tengah melakukan perombakan besar-besaran di level kreatif.

Sejumlah rumah mode papan atas seperti Chanel dan Christian Dior menghadirkan desainer baru dengan harapan dapat menghidupkan kembali penjualan yang melemah.

Baca Juga: Simak Inspirasi Gaya Fashion Musim Gugur 2025, dari Nuansa Minimalis hingga Nostalgia

Rangkaian peragaan busana di Paris akan berlangsung selama sembilan hari hingga 7 Oktober, setelah sebelumnya digelar di New York, London, dan Milan.

Agenda utama mencakup debut Matthieu Blazy di Chanel dan Jonathan Anderson di Dior, keduanya dikenal sebagai desainer dengan basis penggemar setia dari label yang lebih kecil.

Blazy, 41 tahun, sebelumnya bekerja di Bottega Veneta. Ia menggantikan posisi yang sejak 1980-an hanya pernah ditempati Karl Lagerfeld dan Virginie Viard.

Sementara itu, Dior yang dimiliki LVMH menunjuk Jonathan Anderson, juga 41 tahun, desainer asal Irlandia yang sebelumnya sukses membangun reputasi di Loewe. Anderson kini menangani lini busana pria dan wanita sekaligus.

Baca Juga: Era Baru Gucci Dimulai: Sneak Peek Koleksi La Famiglia Karya Demna

Industri mode sendiri sedang menghadapi perlambatan berkepanjangan setelah berakhirnya euforia pasca-pandemi.

Penjualan tas mewah mulai turun, terutama di segmen konsumen kelas menengah, akibat kenaikan harga bertubi-tubi yang sempat mendongkrak profit Chanel, Dior, dan Louis Vuitton.

“Industri menghadapi kejenuhan konsumen,” kata Amaury Saint Olive, associate partner di McKinsey.

Para analis menilai langkah penyegaran kreatif ini menjadi krusial.

“Mereka akhirnya sadar, dan kita akan segera melihat bukti kebangkitan itu,” ujar analis HSBC Erwan Rambourg, yang menyebut adanya upaya mengatasi fenomena “greed inflation” dan minimnya inovasi.

Baca Juga: Merek Mewah Gagal Pikat Gen Z? Coach & Miu Miu Ungkap Triknya!

Debut Anderson untuk busana wanita dijadwalkan pada 1 Oktober, sementara Blazy akan menampilkan koleksi pertamanya untuk Chanel pada 6 Oktober di Grand Palais, lokasi favorit mendiang Karl Lagerfeld.

Selain itu, beberapa nama lain juga mencuri perhatian. Pierpaolo Piccioli akan debut di Balenciaga, Jack McCollough dan Lazaro Hernandez kembali ke Loewe, sementara Duran Lantink mengambil alih rancangan Jean Paul Gaultier.

Selanjutnya: Jelang Dijual di Indonesia, Cermati Keluhan Pengguna iPhone 17 di Berbagai Negara

Menarik Dibaca: Promo BCA Digital Liburan ke Singapura, mulai Kuliner hingga Pengalaman Menarik




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×