Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
ATHENA. Parlemen Yunani kembali akan menggelar voting alias pemungutan suara pada Rabu (22/7). Voting ini dilakukan demi menetapkan reformasi kedua yang dibutuhkan sebagai persyaratan bailout.
Jika parlemen menyetujui reformasi finansial dan judisial, Yunani akan mampu melanjutkan negosiasi mengenai bailout senilai 86 miliar euro dari para krediturnya.
Perdana Menteri Yunani Alexis Tsipras telah berupaya untuk melobi koleganya dari Partai Syriza, dengan mengatakan rakyat Yunani menggantungkan harapan dengan tetap berada di zona euro.
Voting ini diprediksi akan disetujui dengan dukungan partai oposisi.
Meski demikian, Tsipras harus menghindari penolakan dari partai Syriza yang meningkat secara signifikan. Sekitar 32 dari 149 anggota parlemen dari partai kiri yang radikal -termasuk mantan menteri keuangan Yanis Varoufakis- memilih untuk menolak kebijakan bailout pertama pada pekan lalu. Enam lainnya memilih abstain.
Penolakan tersebut memangkas dukungan atas Tsipras dari partai koalisi yang dipimpinnya menjadi hanya 123.
"Hingga hari ini, saya sudah melihat reaksi, saya sudah membaca pernyataan heroik, namun saya belum mendengar satu pun proposal alternatif," jelas Tsipras kepada anggota parlemen Syriza pada Selasa (21/7) malam.
Dia menambahkan, "Syriza sebagai partai harus merefleksikan masyarakat, harus menerima kecemasan dan harapan dari ribuan masyarakat biasa yang menggantungkan harapannya kepada kita," paparnya.
Sekadar informasi, voting yang dilakukan pada pekan lalu terkait dengan kebijakan penghematan yang diajukan oleh kreditur Yunani, plus reformasi ekonomi dan pemangkasan anggaran.
Kebijakan yang akan dibahas oleh parlemen pada hari ini lebih pada kebijakan struktural -kode dari perlindungan sipil yang bertujuan untuk mempercepat kasus pengadilan dan adopsi peratuan Uni Eropa untuk mendongkrak perbankan dan melindungi deposito nasabah dengan nilai kurang daru 100.000 euro.