kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Partai pendukung Presiden Moon Jae-in kembali kuasai parlemen Korea Selatan


Kamis, 16 April 2020 / 10:10 WIB
Partai pendukung Presiden Moon Jae-in kembali kuasai parlemen Korea Selatan
ILUSTRASI. Partai Demokrat yang mendukung Presiden Monn Jae-in kembali kuasai parlemen Korea Selatan


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

Tetapi sejak itu, kampanye pemerintah yang sangat sukses melawan virus corona memberikan keuntungan bagi Moon dan partainya yang progresif dalam pemilihan.

Kubu yang berkuasa tersebut mengamankan 180 kursi di 300-anggota parlemen. Posisi ini naik dari jumlah kursi yang dikuasai sebelumnya yakni 120. Sementara itu, koalisi oposisi konservatif utama memenangkan 103 kursi.

"Sejalan dengan perintah ketat yang diberikan orang-orang kepada kami, kami akan menempatkan prioritas utama untuk mengatasi krisis nasional dari coronavirus dan penurunan ekonomi," mantan perdana menteri Lee Nak-yon, yang menjalankan kampanye dari partai yang berkuasa.

Baca Juga: Trump setop bantuan, China desak AS untuk kembali menyumbang buat WHO

Mayoritas partai yang berkuasa di parlemen akan membantu Moon untuk terus maju dengan agendanya dalam dua tahun terakhir di kantor, termasuk kebijakan fiskal yang lebih longgar yang bertujuan menciptakan lapangan kerja, upah minimum yang lebih tinggi dan keterlibatan dengan Korea Utara.

Partai Demokrat mendapat dorongan dari wilayah metropolitan Seoul yang lebih besar, di mana ia merebut lebih dari 80% kursi untuk diperebutkan.

Tetapi oposisi utama United Future Party menyapu wilayah Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara, yang paling terpukul oleh wabah virus corona. 

Daerah itu adalah kubu konservatif yang sudah lama dan para ahli mengatakan sentimen pemilih terhadap pemerintah mungkin lebih didorong oleh perjuangan awal dengan lonjakan kasus di sana, termasuk kontroversi mengenai apakah lockdown itu diperlukan.




TERBARU

[X]
×