kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Pasang target tinggi, Alibaba tidak takut dengan perang dagang


Rabu, 15 Mei 2019 / 21:41 WIB
Pasang target tinggi, Alibaba tidak takut dengan perang dagang


Sumber: South China Morning Post | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Raksasa e-commerce China, Alibaba Group Holding memproyeksikan pendapatan tahunannya akan melampaui 500 miliar yuan atau setara US $ 72,7 miliar pada tahun fiskal ini. Meskipun perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina mengadang berbagai lini bisnis.

Dilansir South China Morning Post, perusahaan yang terdaftar di bursa saham New York tersebut mengatakan pendapatannya naik 39% menjadi 376,8 miliar yuan alias US $ 54,7 miliar untuk periode tahunan yang berakhir Maret 2019. Alibaba juga mengatakan saat ini memiliki 654 juta konsumen aktif di pasar ritel China.

Capaian keuangan Alibaba ini diumumkan ketika AS dan Cina terus berupaya mencapai resolusi untuk mengakhiri sengketa perdagangan kedua negara yang sedang berlangsung.

China mengumumkan kenaikan tarif dari 5% hingga 25% pada barang dari AS senilai US$ 60 miliar yang akan diterapkan mulai 1 Juni nanti. Aksi ini adalah respons terhadap pengenaan tarif 25% atas impor dari China senilai US$ 200 miliar.

"Perang perdagangan dengan AS telah menjadi tantangan sekaligus peluang bagi ekonomi China," kata Daniel Zhang Yong, kepala eksekutif Alibaba.

"Melihat ke depan, China akan berubah dari ekonomi yang didorong oleh ekspor menjadi ekonomi yang didorong oleh konsumsi," katanya

Namun Ben Kwong Man-bun analis dari KGI Asia menyebut perang dagang memiliki dampak yang tak terhindarkan pada operator e-commerce seperti Alibaba yang mengoperasikan bisnis global di puluhan negara. 

"Perang dagang bukan satu-satunya faktor yang dapat mempengaruhi bisnis Alibaba karena seluruh sektor e-commerce telah melambat selama bertahun-tahun, karena momentum pertumbuhan ekonomi global juga melemah," kata Kwong. 

"Dalam menghadapi siklus baru dari perlambatan ekonomi global, perusahaan besar seperti Alibaba memiliki peluang yang lebih baik untuk melawan dampak yang bisa dihadapi karena memiliki kinerja keuangan yang kuat dan portofolio bisnis yang beragam," lanjutnya.


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×