kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar keuangan goncang pasca lebih 100.000 orang terinfeksi corona di seluruh dunia


Jumat, 06 Maret 2020 / 22:23 WIB
Pasar keuangan goncang pasca lebih 100.000 orang terinfeksi corona di seluruh dunia
ILUSTRASI. Seorang pria mengenakan topeng ketika dia berjalan dekat New York Stock Exchange (NYSE) di distrik keuangan di New York City, AS, 2 Maret 2020.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - LONDON/LOS ANGELES. Jumlah orang yang tercatat telah terinfeksi virus corona baru melampaui 100.000 di seluruh dunia, pada hari Jumat (6/3).

Meningkatnya penyebaran virus corona telah menimbulkan kekacauan di pasar keuangan dunia, dimana sejumlah bisnis perusahaan mulai terganggu dan pasar saham rontok.

Mengutip Reuters, penyebaran virus corona ini telah membuat banyak orang harus menghadapi kenyataan baru.

Baca Juga: Wall Street tergelincir akibat kekhawatiran akan wabah virus corona kian meluas

Sebab banyak orang diminta tinggal di rumah, sejumlah sekolah ditutup, pertemuan-pertemuan besar dibatalkan, sejumlah toko dibersihkan, masker wajah semakin langka dan perlengkapan kebutuhan pokok terancam mulai langka.

Wabah ini telah menewaskan lebih dari 3.300 orang di seluruh dunia, telah menyebar ke seluruha Amerika Serikat (AS), muncul di setidaknya empat negara bagian baru plus San Francisco.

Lebih dari 2.000 orang terdampar di kapal pesiar Grand Princess setelah dilarang kembali ke pelabuhan di San Francisco karena setidaknya 35 orang di atas kapal mengalami gejala mirip flu. 

Baca Juga: Kasus harian virus corona tertinggi, Singapura konfirmasi 13 kasus baru

Sejumlah negara telah berbuat banyak untuk memerangi epidemi ini. Bank Sentral AS misalnya telah memotong suku bunga dan berjanji menggelontorkan miliar dolar untuk mengatasi wabah ini.

 Sejumlah upaya juga telah dilakukan agar virus corona baru ini tidak mendorong ekonomi global dalam resesi, akibat lumpuhnya rantai pasokan global di seluruh dunia, terutama di China.

Baca Juga: Takut virus corona menempel di rumah? Ini lima cara membersihkan rumah dari virus

"Ada kekhawatiran bahwa walaupun telah ada tanggapan dari The Fed, mengingat sifat masalahnya, apakah ini sesuatu yang bisa benar-benar dibantu oleh bank sentral?" kata John Davies, ahli strategi tarif G10 di Standard Chartered Bank di London.




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×