kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasar keuangan mulai bertaruh adanya pemangkasan suku bunga The Fed


Selasa, 11 Desember 2018 / 12:57 WIB
Pasar keuangan mulai bertaruh adanya pemangkasan suku bunga The Fed
ILUSTRASI. Federal Reserve


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Pasar keuangan mulai meragukan laju kenaikan suku bunga Federal Reserve alias Fed Fund Rate tahun depan. Bank sentral Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menaikkan suku bunga pada pertemuan pekan depan untuk mengimbangi pasar tenaga kerja yang naik tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang masih kencang.

Tapi, laju kenaikan suku bunga tahun depan bisa melambat. Volatilitas pasar keuangan dalam dua bulan terakhir sejak Oktober dan tanda-tanda perlambatan ekonomi global memicu keraguan bahwa The Fed akan menaikkan bunga hingga tiga kali pada 2019, seperti rencana sebelumnya.

Kepala ekonom Goldman Sachs memperkirakan, The Fed tidak akan menaikkan suku bunga pada bulan Maret. Bank sentral akan menaikkan suku bunga tiga kali setelah Maret 2019. Sebelumnya, Goldman memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga hingga empat kali tahun depan.

"Peluang kenaikan pada bulan Maret kini turun menjadi sedikit di bawah 50%," kata Jan Hatzius, Kepala Ekonom Goldman dalam catatan yang dikutip Reuters. Dia menambahkan, kenaikan akan terjadi secara kuartalan mulai Juni hingga tutup tahun 2019.

Para trader yang bertransaksi pada produk future suku bunga jangka pendek justru bertaruh bahwa bank sentral AS tidak akan menaikkan suku bunga sama sekali tahun depan. Bahkan ada trader yang bertaruh bahwa The Fed justru akan menurunkan lagi suku bunga.

Spekulasi ini mencerminkan kekhawatiran prospek pertumbuhan ekonomi AS di tengah perlambatan ekonomi global dan proses Britain's exit (Brexit) yang masih terkendala. Perdana Menteri Inggris Theresa May menunda voting parlemen untuk Brexit.

Faktor lain adalah laju inflasi yang diramal mulai melambat. Perselisihan dagang antara AS dan China juga turut menjadi perhatian pasar. "Pasar saham dalam kondisi yang kurang menarik, dan ini bisa menimbulkan ketidakpastian kebijakan moneter 2019," kata Tim Duy, economics professor University of Oregon dalam catatan.

Berdasarkan harga futures untuk suku bunga Fed, trader kini bertaruh 73% kenaikan suku bunga pekan depan. Hanya 49% trader yang menebak adanya kenaikan suku bunga hingga akhir tahun depan.

Kontrak futures yang berakhir Juni 2020 ini mencatat harga yang lebih tinggi daripada kontrak yang berakhir Juni 2019. Artinya, trader mulai bertaruh adanya pemangkasan suku bunga. Perubahan prediksi ini menempatkan ekspektasi The Fed di bawah sorotan pasar. Pekan depan, The Fed akan bertemu untuk membahas suku bunga.




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×