Sumber: The Guardian,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
The Guardian melaporkan, Asosiasi Kesejahteraan Penduduk (RWA) dari Koloni Pertahanan, sebuah lingkungan yang makmur di New Delhi Selatan, menyatakan "perang" terhadap China melalui boikot barang.
“Saya menyatakan, Koloni Pertahanan sedang berperang. Sayangnya, kita tidak bisa mengangkat senjata tetapi pasti ada cara lain. Kita bisa mematahkan tulang punggung China secara ekonomi," kata Ranjit Singh, Presiden RWA dari Koloni Pertahanan, yang juga purnawirawan berpangkat mayor.
Konfederasi Pedagang India (CAIT), yang mewakili lebih dari 60 juta pedagang, menyatakan, akan meningkatkan boikot dengan memasukkan 450 kategori komoditas yang mencakup lebih dari 3.000 produk China, mulai kosmetik hingga tas dan furnitur.
Baca Juga: Sedang siaga tempur, militer India atau China yang paling kuat
Hanya, Global Times, surat kabar yang merupakan corong Partai Komunis China, menyerukan India untuk meredam "boikot yang tidak masuk akal atas produk China".
"Ini tidak realistis dan merusak diri sendiri untuk negara ekonomi terbesar ketiga di Asia itu meluncurkan gesekan dengan negara ekonomi terbesar (China) di kawasan (Asia) ini," tulis Global Times.