kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pasca bentrokan berdarah, seruan boikot barang China di India makin kuat


Jumat, 19 Juni 2020 / 16:20 WIB
Pasca bentrokan berdarah, seruan boikot barang China di India makin kuat


Sumber: The Guardian,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

The Guardian melaporkan, Asosiasi Kesejahteraan Penduduk (RWA) dari Koloni Pertahanan, sebuah lingkungan yang makmur di New Delhi Selatan, menyatakan "perang" terhadap China melalui boikot barang.

“Saya menyatakan, Koloni Pertahanan sedang berperang. Sayangnya, kita tidak bisa mengangkat senjata tetapi pasti ada cara lain. Kita bisa mematahkan tulang punggung China secara ekonomi," kata Ranjit Singh, Presiden RWA dari Koloni Pertahanan, yang juga purnawirawan berpangkat mayor.

Konfederasi Pedagang India (CAIT), yang mewakili lebih dari 60 juta pedagang, menyatakan, akan meningkatkan boikot dengan memasukkan 450 kategori komoditas yang mencakup lebih dari 3.000 produk China, mulai kosmetik hingga tas dan furnitur.

Baca Juga: Sedang siaga tempur, militer India atau China yang paling kuat

Hanya, Global Times, surat kabar yang merupakan corong Partai Komunis China, menyerukan India untuk meredam "boikot yang tidak masuk akal atas produk China". 

"Ini tidak realistis dan merusak diri sendiri untuk negara ekonomi terbesar ketiga di Asia itu meluncurkan gesekan dengan negara ekonomi terbesar (China) di kawasan (Asia) ini," tulis Global Times.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×