kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca bentrokan berdarah, seruan boikot barang China di India makin kuat


Jumat, 19 Juni 2020 / 16:20 WIB
Pasca bentrokan berdarah, seruan boikot barang China di India makin kuat


Sumber: The Guardian,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Kementerian Telekomunikasi India memerintahkan perusahaan telekomunikasi pelat merah dan swasta untuk menolak semua penawaran dan peningkatan peralatan dari China di masa depan. 

India juga akan melarang perusahaan-perusahaan China berpartisipasi dalam tender untuk proyek-proyek masa depan, yang kemungkinan akan mencakup rencana untuk meningkatkan layanan 4G di negeri Sungai Gangga.

Seruan untuk memboikot barang, teknologi, dan investasi China telah meningkat di India sejak awal Mei, ketika pasukan Tiongkok mulai melakukan pembangunan di wilayah yang disengketakan di Ladakh. 

Baca Juga: Mengapa pertempuran China-India menggunakan pentungan paku dan batu, bukan senjata?

Program buatan India yang membantu pengguna mengidentifikasi dan menghapus aplikasi China di ponsel mereka sudah diunduh lebih dari lima juta kali selama Mei sebelum Google memblokirnya.

Kampanye boikot dengan cepat mengumpulkan momentum, baik di tingkat lokal maupun pemerintah, di seluruh India, setelah bentrokan berdarah di Lembah Galwan.

Sejak Senin (15/6), protes anti-China pecah di seluruh India, dengan patung Presiden China Xi Jinping dibakar. Di Gujarat, rekaman video memperlihatkan orang-orang melemparkan televisi buatan China dari atas balkon mereka.

Baca Juga: Foto satelit: Ada aktivitas besar di sisi China sebelum bentrok dengan India

Boikot tidak masuk akal




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×