kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca ke Italia, penumpang terinfeksi corona terbang dari Singapura ke Selandia Baru


Rabu, 04 Maret 2020 / 13:15 WIB
Pasca ke Italia, penumpang terinfeksi corona terbang dari Singapura ke Selandia Baru
ILUSTRASI. Pesawat Air New Zealand. REUTERS/Nigel Marple/File Photo


Sumber: The Straits Times,South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - AUCKLAND. Air New Zealand pada hari Rabu mengonfirmasi, seorang penumpang yang bepergian dengan penerbangan dari Singapura ke Auckland telah dites positif untuk virus corona. Ini menjadi kasus kedua yang dikonfirmasi di negara itu.

Melansir South China Morning Post, penumpang tersebut sebelumnya berlibur di Italia utara, di mana terdapat sebuah wilayah yang terinfeksi corona.

Penumpang tersebut, jelas maskapai Air New Zealand, melakukan perjalanan dengan penerbangan NZ283 pada 25 Februari dari Singapura, sebelum melakukan perjalanan dari Auckland ke Palmerston North dengan penerbangan NZ5103 pada 2 Maret. Wanita itu kembali ke Auckland pada hari yang sama dengan penerbangan NZ8114.

Baca Juga: Penyebaran virus corona di China sedikit mereda, tapi di luar negeri trennya naik

"Kami bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan [Selandia Baru] dan lembaga pemerintah untuk mengidentifikasi dan secara proaktif menghubungi penumpang yang melakukan perjalanan dengan layanan Singapura dan dua penerbangan regional," kata maskapai itu.

Menurut The New Zealand Herald, wanita itu sekarang sendirian di rumah dan pasangannya juga terisolasi setelah menunjukkan gejala.

Sejak saat itu, penumpang lain di penerbangan yang sama bereaksi dengan menunjukkan ketakutan dan frustrasi. Seorang wanita mengatakan kepada Herald bahwa neneknya yang berusia 79 tahun berada dalam penerbangan yang sama. Sekarang dia khawatir sang nenek mungkin telah terinfeksi virus corona dan pada gilirannya menginfeksi teman-temannya di rumahnya di Selandia Baru.

Baca Juga: Liga Italia terancam libur sebulan akibat wabah virus corona

"Lagi pula dia sangat takut dengan semua hal itu. Sekarang dia ketakutan," kata wanita itu. “Sebenarnya agak terlambat [bagi petugas kesehatan untuk menghubungi] karena dia pergi ke aerobik aqua dengan semua orang lain. Dia khawatir dia menyebarkannya," lanjut wanita tadi.

Selandia Baru hanya mencatat dua kasus virus corona. Seorang penumpang, Megan Hands, yang berada di bandara Palmerston North pada hari yang sama dengan pelancong yang terinfeksi coronavirus, menggunakan akun Twitter-nya untuk mengkritik kurangnya langkah-langkah sanitasi di bandara.

Baca Juga: Daftar persentase pasien sembuh virus corona di berbagai negara, ada yang 100%

"Saat duduk di sini di bandara Palmy, saya bertanya-tanya seberapa siap NZ untuk wabah virus corona atau bahkan hanya musim flu yang buruk ... ketika tidak ada hand sanitizer satu pun di seluruh bandara ini," tulisnya.

Hands kemudian memberi tahu Herald: “Ini adalah bandara yang sibuk, jauh lebih sibuk daripada yang dipikirkan orang. Saya akan berpikir bahwa, seperti di Christchurch, ada pembersih tangan di mana-mana. Tidak ada yang seperti itu di bandara Palmy, dan tidak ada sabun di toilet wanita atau orang cacat. Jadi jelas tidak ada dalam daftar prioritas mereka. Sepertinya tidak ada pembersihan tambahan atau apapun di bandara. Yang bisa kita lakukan hanyalah menerima saran dari Kementerian Kesehatan dan tidak panik. Tapi itu tetap mengkhawatirkan."

Baca Juga: Demi cegah virus corona, mulai hari ini Singapura perluas Stay-Home Notice

Sementara itu, mengutip Straits Times, Kepala Petugas Medis Air New Zealand Doctor Ben Johnston mengatakan, maskapai penerbangan itu telah mengantisipasi dan merencanakan skenario ini dan memiliki proses yang kuat untuk mengelola responsnya. 

"Kesehatan dan keselamatan penumpang dan awak adalah prioritas utama Air New Zealand dan pesawat kami sudah menjalani proses pembersihan menyeluruh, yang mencakup pembersihan permukaan seperti meja baki dan layar hiburan dalam pesawat dengan desinfektan yang membunuh virus.

"Kami juga melepas semua headset, penutup kepala, sarung bantal, dan selimut setelah setiap penerbangan internasional. Permukaan layanan domestik dan regional dan kamar mandi dibersihkan dengan semprotan desinfektan.

"Tiga pesawat yang menerbangkan penumpang terinfeksi ini sekarang juga akan menjalani pembersihan yang menyeluruh," jelasnya seperti yang dikutip dari menurut Airlineratings.com, situs web ulasan penilaian keselamatan dan produk penerbangan. 




TERBARU

[X]
×