Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Terkait hal itu, tentara India menanggapi tindakan provokatif ini dengan mengambil tindakan defensif yang sesuai di sepanjang LAC (Garis Kontrol Aktual) untuk melindungi kepentingan Indi dan mempertahankan integritas teritorial.
Baca Juga: Geram, India: China melakukan aksi manuver militer provokatif di Ladakh
“Lebih lanjut, kemarin (Senin) tanggal 31 Agustus, meski komandan darat kedua belah pihak sedang berdiskusi untuk meredakan situasi, pasukan China kembali melakukan aksi provokatif. Karena tindakan defensif yang tepat waktu, pihak India mampu mencegah upaya ini untuk mengubah status quo secara sepihak," katanya.
Srivastava mengatakan, India telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tindakan provokatif dan agresif baru-baru ini dengan Beijing melalui saluran diplomatik dan militer. "Kami telah mendesak mereka untuk mendisiplinkan dan mengendalikan pasukan garis depan mereka agar tidak melakukan tindakan provokatif seperti itu," tegasnya sepeti yang dikutip Livemint.com.
Baca Juga: Kian membara, India kirim pasukan ke 4 puncak bukit strategis di perbatasan China
Baca Juga: Ekonomi Jepang dan India terus melambat, perusahaan tekan biaya operasional
Menurut Srivastava, tindakan China yang sudah dilakukan sejak Mei lalu di sepanjang LAC jelas telah melanggar perjanjian dan protokol bilateral antara kedua negara untuk memastikan perdamaian dan ketenangan di perbatasan.
Sementara, Tentara Pembebasan Rakyat China mengatakan bahwa India "secara serius melanggar kedaulatan teritorial China" dengan operasi yang dilakukan Senin dan menuntut pasukan India mundur.
India telah melarang setidaknya 49 aplikasi milik China, termasuk platform video TikTok, membekukan perusahaan China dari kontrak dan menahan barang-barang China di pos bea cukai.