kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Geram, India: China melakukan aksi manuver militer provokatif di Ladakh


Rabu, 02 September 2020 / 08:06 WIB
Geram, India: China melakukan aksi manuver militer provokatif di Ladakh
ILUSTRASI. Foto satelit yang menggambarkan wilayah perbatasan China-India. Maxar Technologies via REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pada Selasa (1/9/2020), India mengatakan China telah melakukan tiga upaya baru untuk mengubah status quo di sepanjang perbatasan mereka yang disengketakan dalam beberapa hari terakhir. Selain itu, New Delhi dengan tegas menolak tudingan Beijing yang menyalahkan India atas meningkatnya ketegangan antaa kedua belah pihak selama akhir pekan.

Melansir Livemint.com, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava mengatakan, China terlibat dalam manuver militer yang provokatif pada larut malam tanggal 29 dan 30 Agustus dalam upaya untuk mengubah status quo di daerah Tepi Selatan Danau Pangong.

Terkait hal itu, tentara India menanggapi tindakan provokatif ini dengan mengambil tindakan defensif yang sesuai di sepanjang LAC (Garis Kontrol Aktual) untuk melindungi kepentingan Indi dan mempertahankan integritas teritorial.

Baca Juga: China ke AS: Setop berhubungan ilegal dengan Taiwan!

“Lebih lanjut, kemarin (Senin) tanggal 31 Agustus, meski komandan darat kedua belah pihak sedang berdiskusi untuk meredakan situasi, pasukan China kembali melakukan aksi provokatif. Karena tindakan defensif yang tepat waktu, pihak India mampu mencegah upaya ini untuk mengubah status quo secara sepihak," katanya.

Srivastava mengatakan, India telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi tindakan provokatif dan agresif baru-baru ini dengan Beijing melalui saluran diplomatik dan militer. "Kami telah mendesak mereka untuk mendisiplinkan dan mengendalikan pasukan garis depan mereka agar tidak melakukan tindakan provokatif seperti itu," tegasnya sepeti yang dikutip Livemint.com.

Baca Juga: Ekonomi Jepang dan India terus melambat, perusahaan tekan biaya operasional

Menurut Srivastava, tindakan China yang sudah dilakukan sejak Mei lalu di sepanjang LAC jelas telah melanggar perjanjian dan protokol bilateral antara kedua negara untuk memastikan perdamaian dan ketenangan di perbatasan.



TERBARU

[X]
×