Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Selasa (22/12), melaporkan penerbangan 6 pesawat pembom strategis Rusia dan China dalam program patroli gabungan di wilayah Laut China Timur.
Kyodo melaporkan bahwa kehadiran sekelompok pesawat di atas Laut Jepang dan Laut China Timur hari Selasa merupakan yang kedua kalinya terjadi sejak Juli 2019.
Merespon kehadiran pesawat tempur negara tetangganya ini, Angkatan Udara Bela Diri Jepang langsung mengirimkan pesawat tempur untuk bersiaga karena pesawat Rusia dan China melintasi wilayah sengketa.
Dilaporkan bahwa 6 pesawat pembom Rusia dan China melakukan perjalanan di sekitar pulau yang dikuasai Korea Selatan, yang diklaim Jepang di Laut Jepang, Selat Tsushima antara Kyushu dan Korea Selatan, serta daerah antara pulau utama Okinawa dan Pulau Miyako di Prefektur Okinawa.
Baca Juga: Dipimpin Shandong, kelompok kapal perang China berlayar ke Laut Cina Selatan
Korea Selatan yang juga berada di sekitar wilayah tersebut mengatakan bahwa pesawat tempur Rusia dan China juga memasuki zona identifikasi pertahanan udaranya tetapi tidak melanggar wilayah udaranya.
PIhak Korea Selatan turut menjelaskan bahwa China sebelumnya telah memberi kabar melalui hotline bahwa mereka akan melakukan patroli gabungan. Meskipun demikian, militer Korea Selatan tetap menyiagakan jet tempur sebagai upaya pencegahan.
Militer Korea Selatan melaporkan empat pesawat China memasuki zona udara dari dekat Socotra Rock, wilayah berbatu di Laut China Timur yang menjadi sasaran sengketa teritorial antara kedua negara, yang dikenal Korea Selatan sebagai Ieodo dan China sebagai Suyan Rock.
Bukan hanya itu, militer Korea Selatan mendeteksi 15 pesawat Rusia memasuki zona yang sama, di mana 2 dari mereka terbang di atas pulau yang disengketakan di Laut Jepang yang dikenal sebagai Takeshima di Tokyo dan Dokdo di Seoul.