kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.390   -30,00   -0,18%
  • IDX 7.968   10,74   0,13%
  • KOMPAS100 1.113   -0,70   -0,06%
  • LQ45 806   -1,41   -0,18%
  • ISSI 274   0,75   0,27%
  • IDX30 418   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 485   -0,84   -0,17%
  • IDX80 122   -0,22   -0,18%
  • IDXV30 132   -0,01   0,00%
  • IDXQ30 135   -0,48   -0,35%

Paus Leo: Dunia dalam Masalah Besar Jika Elon Musk Menjadi Triliuner Pertama


Rabu, 17 September 2025 / 08:27 WIB
Diperbarui Rabu, 17 September 2025 / 08:30 WIB
Paus Leo: Dunia dalam Masalah Besar Jika Elon Musk Menjadi Triliuner Pertama
ILUSTRASI. Paus Leo XIV membunyikan peringatan atas meningkatnya ketimpangan kekayaan antara CEO dan pekerja. REUTERS/Vincenzo Livieri 


Sumber: Fortune,Fortune | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Paus Leo XIV membunyikan peringatan atas meningkatnya ketimpangan kekayaan antara CEO dan pekerja. Dan beliau menyoroti jalan Elon Musk menuju status triliuner. 

Melansir Fortune, dalam wawancara formal pertamanya sejak diangkat menjadi Paus, Paus Leo mengatakan melonjaknya gaji eksekutif mungkin menempatkan dunia dalam masalah besar. 

Hal ini muncul di tengah laporan terbaru yang memperingatkan bahwa banyak miliarder yang menandatangani The Giving Pledge milik Warren Buffett dan Bill serta Melinda French Gates terlambat memenuhi janji filantropi mereka.

Jika Paus Leo XIV memiliki kursi di dewan direksi Tesla, gaji triliunan dolar yang baru diusulkan Elon Musk akan sia-sia.

Paus berusia 70 tahun itu mengecam kesenjangan pendapatan yang semakin melebar antara kelas pekerja dan orang kaya—khususnya menyebut CEO Tesla tersebut sebagai contoh nyata dari ekses eksekutif.

Baca Juga: Warisi Saham, Enam Cucu Mendiang Taipan Kerajaan Cat Jadi Miliarder Baru

"Para CEO yang 60 tahun lalu mungkin berpenghasilan empat hingga enam kali lipat dari yang diterima para pekerja, angka terakhir yang saya lihat, jumlahnya 600 kali lipat dari yang diterima rata-rata pekerja," ujarnya kepada situs berita Katolik Crux dalam sebuah wawancara yang dirilis Minggu (14/9/2025).

"Kemarin, berita bahwa Elon Musk akan menjadi triliuner pertama di dunia: Apa artinya itu dan apa maksudnya? Jika hanya itu yang masih bernilai, maka kita berada dalam masalah besar," tambahnya.

Kritik Paus muncul ketika dewan Tesla telah mengusulkan paket gaji US$ 1 triliun atau setara dengan Rp 16.402 triliun (kurs Rp 16.402) untuk Musk —bergantung pada kemampuannya untuk mengembangkan perusahaan kendaraan listrik tersebut hingga delapan kali lipat selama dekade berikutnya. 

Beberapa hari lalu, Musk membeli saham Tesla senilai US$ 1 miliar.

Meskipun Paus Leo berhak atas gaji tahunan lebih dari US$ 400.000, setara dengan presiden dan rektor universitas AS, kekhawatirannya mencerminkan kecemasan yang lebih luas tentang kompensasi eksekutif. 

Baca Juga: Miliarder AS Nikmati Tarif Pajak Lebih Rendah Dibanding Warga Biasa




TERBARU

[X]
×