/2025/05/18/1360243238.jpg "Paus Leo XIV Kenakan Cincin Nelayan di Misa Pelantikan, Ini Artinya")
Sumber: Vatikan News | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - VATIKAN. Paus Leo XIV menerima Cincin Nelayan dalam Misa Pelantikan Kepausannya yang akan berlangsung pada 18 Mei 2025. Cincin tersebut merupakan simbol pelayanan Santo Petrus yang berakar dalam tradisi Perjanjian Baru.
The Vatican’s Office for Liturgical Celebrations of the Supreme Pontiff telah merilis gambar resmi Cincin Nelayan yang akan dikenakan Paus Leo XIV.
Cincin ini menampilkan gambar Santo Petrus, yang dalam Injil Matius 16:19 diberikan kunci Kerajaan Surga, dan dalam Lukas 22:32 diminta oleh Yesus untuk menguatkan saudara-saudaranya dalam iman dan misi.
“Dengan demikian, Cincin Nelayan mengotentikasi iman dan melambangkan tugas yang dipercayakan kepada Paus pertama,” demikian disampaikan oleh kantor liturgi tersebut.
Baca Juga: Arti Nama Paus Leo XIV yang Dipilih Robert Prevost dan Sejarah Paus Leo Terdahulu
Disebut “Cincin Nelayan” atau “Cincin Penangkap Ikan” karena Petrus dikenal sebagai Rasul nelayan, cincin ini melambangkan garis keturunan berkelanjutan dari Santo Petrus hingga Paus masa kini.
Simbol kepausan ini telah menjadi bagian dari tradisi sejak setidaknya abad ke-13. Hingga tahun 1842, cincin tersebut digunakan sebagai cincin meterai untuk menyegel dokumen resmi Paus.
Saat ini, meskipun hanya digunakan secara simbolis, setiap Paus tetap menerima cincin yang khas dan bersifat pribadi.
Setelah wafatnya seorang Paus, Cincin Nelayan miliknya, bersama Meterai Timbal, akan dihancurkan dengan pahat untuk mencegah pemalsuan.
Pada tahun 2013, Paus Fransiskus menerima cincin perak berlapis emas yang sebelumnya dimiliki oleh sekretaris Paus Paulus VI.
Baca Juga: Paus Leo XIV Tegaskan Komitmen Perkuat Dialog dengan Komunitas Yahudi
Sementara itu, Paus Benediktus XVI menggunakan cincin emas dengan relief Santo Petrus sedang memancing dari atas perahu.
Paus Leo XIV akan mengenakan cincin bergambar Santo Petrus yang memegang kunci dan jala, menandakan penyerahan tugas apostolik dari penerus ke penerus.
Sebagai Paus ke-267, ia secara resmi mengemban misi yang telah dipercayakan kepada Santo Petrus lebih dari dua milenium yang lalu.
