Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - YERUSALEM. Koordinator khusus PBB untuk Timur Tengah mendesak Irael untuk menghentikan penghancuran dan penggusuran sejumlah kawasan pengungsi Palestina di Sheikh Jarrah, tepi Barat.
Tor Wennesland, koordinator program perdamaian PBB di Timur Tengah mengatakan bahwa aktvitas penggusuran pengungsi Palestina di Syekh Jarrah dan lingkungan lain di Yerusalem Timur sangat memprihatinkan.
Organisasi kemanusiaan Red Crescent pada hari Kamis (6/5) mengatakan ada 22 warga Palestina terluka dalam bentrokan semalam dengan polisi Israel di Yerusalem timur.
Baca Juga: AS dan Israel mulai khawatirkan ancaman drone dan rudal dari Iran
Dilansir dari Arab News, kasus hukum yang saat ini berpusat pada rumah empat keluarga Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah dekat tembok Kota Tua Yerusalem di atas tanah yang diklaim oleh orang Yahudi.
Wennesland turut menyayangkan kekacauan ini sudah terjadi sejak awal bulan Ramadan.
"Dalam beberapa hari terakhir saja, dua warga Palestina, termasuk seorang wanita dan seorang anak, tewas dalam insiden terpisah oleh pasukan keamanan Israel (ISF) dalam konteks bentrokan atau penyerangan,” kata Wennesland.
Ia juga menyampaikan seorang Israel dibunuh oleh seorang Palestina dalam penembakan drive-by, dan beberapa lainnya terluka.
Bulan lalu, ekstremis Israel anti-Arab memulai pawai menyerukan kekerasan terhadap orang Arab. Gerakan ini semakin berani muncul di permukaan setelah sekutu mereka terpilih di parlemen.
Baca Juga: Hamas: Agresi tidak segera berhenti, Israel bakal bayar mahal
Gerakan tersebut praktis meningkatkan ketegangan, memicu serangan lintas batas dari Gaza dan bentrokan antara warga Palestina dan polisi Israel.
Wennesland mengatakan pelaku kekerasan di semua sisi harus dimintai pertanggungjawaban dan segera dibawa ke pengadilan.
"Saya menyerukan kepada para pemimpin politik, agama dan masyarakat di semua sisi untuk berdiri teguh melawan kekerasan, hasutan dan retorika yang menghasut," lanjut Wennesland.
Di lain pihak, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris mendesak Israel untuk menghentikan keputusannya untuk lebih lanjut membangun permukiman baru di Tepi Barat.
Melalui pernyataan bersama, negara-negara Eropa tersebut mendesak pemerintah Israel untuk membatalkan keputusannya untuk memajukan pembangunan 540 unit permukiman di daerah Har Homa E di Tepi Barat.
"Jika diterapkan, pembangunan permukiman di Har Homa akan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada prospek Negara Palestina yang layak," tulis kelima negara dalam pernyataan bersama.