kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,79   -17,94   -1.94%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pejabat saling adu pedang di Asia Tenggara, hubungan China-AS kian membara


Kamis, 25 Juni 2020 / 11:31 WIB
Pejabat saling adu pedang di Asia Tenggara, hubungan China-AS kian membara
ILUSTRASI. Kapal induk AS dan kapal induk Australia di Laut China Selatan. Australia Department Of Defence/Handout via REUTERS


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dalam pendapatnya minggu lalu, Esper mengatakan AS akan berinvestasi lebih banyak untuk memodernisasi pasukannya di kawasan dan memperkuat pencegahan sebagai bagian dari “upaya mempersiapkan militer AS untuk konflik di masa depan yang diharapkan tidak perlu bertarung, tetapi harus siap untuk menang.

Beijing dan Washington telah meningkatkan keterlibatan di Asia Tenggara karena mereka bersaing untuk mendapatkan pengaruh di kawasan tersebut.

Baca Juga: Bikin cemas, risiko konflik militer AS dan China di level tertinggi sepanjang masa

Belum pernah terjadi sebelumnya

Melansir AFP, Presiden Institut Nasional Studi Laut China Selatan, Wu Schicun, mengatakan, pengerahan militer AS secara besar-besaran di kawasan Asia Pasifik belum pernah terjadi sebelumnya.

Karena itu, lembaga think tank China ini mengatakan, kemungkinan terjadinya insiden militer atau tembakan yang tak disengaja meningkat. "Jika krisis meletus, dampak pada hubungan bilateral akan menjadi bencana besar," ucapnya.

Baca Juga: China: Militer AS kerahkan 375.000 tentara dan 60% kapal perang ke Asia Pasifik

Dalam sebuah laporan yang dipresentasikannya, Wu mengatakan, AS telah mengerahkan 375.000 tentara dan 60% dari kapal perangnya di kawasan Indo-Pasifik. Dimana tiga kapal induk AS telah dikirim di kawasan  Asia Pasifik saat ini.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×