kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pekerja film AS capai kesepakatan soal perburuhan dengan studio-studio Hollywood


Minggu, 17 Oktober 2021 / 14:09 WIB
Pekerja film AS capai kesepakatan soal perburuhan dengan studio-studio Hollywood
ILUSTRASI. Warga yang menggunakan masker dan sarung tangan bersiap mengambil gambar papan Hollywood. REUTERS/Patrick T. Fallon


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Sebuah serikat pekerja yang mewakili sekitar 60.000 pekerja di balik layar dalam film dan televisi mencapai kesepakatan tentatif dengan produser pada akhir pekan lalu. Adapun, kesepakatan itu mencegah pemogokan yang mengancam akan menyebabkan gangguan luas di Hollywood.

Aliansi Internasional Karyawan Panggung Teater (IATSE), yang mencakup operator kamera, penata rias, teknisi suara, dan lainnya, mengatakan para negosiator menyetujui kontrak tiga tahun baru.

"Kami berhadapan dengan beberapa perusahaan hiburan dan teknologi terkaya dan terkuat di dunia, dan kami sekarang telah mencapai kesepakatan,”kata Matthew Loeb, presiden serikat pekerja seperti dikutip dari Bloomberg, Minggu (17/10).

Serikat pekerja ini telah bernegosiasi dengan Alliance of Motion Picture and Television Producers (AMPTP), yang anggotanya termasuk studio besar termasuk Disney, Netflix, dan Amazon.com Inc.

Baca Juga: Imbas kasus Evergrade, perusahaan properti China minta pelonggaran kebijakan

Sebelumnya, Serikat pekerja telah mengancam akan mogok mulai Senin jika tidak dapat mencapai kesepakatan baru dengan AMPTP.

Pemogokan tersebut dikhawatirkan akan menutup produksi film dan televisi di seluruh Amerika Serikat dalam penghentian terbesar sejak pemogokan 2007-2008 oleh penulis skenario Hollywood. 

Pemogokan juga akan menghentikan pekerjaan di seluruh negeri, berpotensi mempengaruhi hampir 1 juta pekerjaan yang terkait dengan produksi televisi dan film.

Hal itu akan memukul berbagai perusahaan media termasuk Netflix Inc, Walt Disney Co dan Comcast Corp. Terlebih,  industri ini masih belum pulih dari penutupan terkait Covid-19 dan pembatasan kesehatan.

Baca Juga: Ekonominya terus tumbuh, Bank Dunia berharap China menyumbang lebih banyak ke IDA

IATSE berusaha untuk mengurangi jam kerja dan menaikkan gaji anggota yang bekerja di acara untuk platform streaming, di mana tarif yang lebih rendah ditetapkan 10 tahun yang lalu ketika video online masih dalam masa pertumbuhan.

IATSE mengatakan kontrak yang diusulkan membahas masalah-masalah itu, termasuk waktu istirahat, istirahat makan, upah layak bagi mereka yang berada di bawah skala gaji, dan peningkatan signifikan dalam kompensasi yang harus dibayar oleh perusahaan media baru.

Selanjutnya: Goldman Sachs berharap China tidak akan potong rasio persyaratan cadangan tahun ini




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×