Reporter: Dyah Megasari, BBC, BBC NewsBeat |
LONDON. Badai ujian pada Research in Motion (RIM) datang dari Inggris. Berdasarkan survei, sejumlah pengguna produk telekomunikasi RIM yaitu BlackBerry (BB) mengaku siap beralih ke ponsel merek lain.
Penelitian BBC Newsbeat Radio 1 melansir, jumlah pelanggan yang berniat meninggalkan BlackBerry terus meningkat.
Berikut data penjualan BB (2011):
- Januari- Maret :1.503.000
- April-Juni : 1.402.000
- Juli-September : 1.311.000
Meski angka penjualan di Inggris menurun, Stephen Bates, Direktur RIM untuk kawasan Inggris dan Irlandia mengaku senang dengan pencapaian itu.
''Kami memiliki basis pelanggan yang luar biasa, kami terus berkembang. Perusahaan kami secara struktural memiliki keuangan yang sehat," ujarnya pada NewsBeat.
Ia berjanji, perusahaannya memiliki sejumlah inovasi besar di masa depan yang sangat menarik.
Berdasarkan salah satu perusahaan riset Gartner disebutkan bahwa angka penjualan RIM menurun dibandingkan dengan pesaingnya seperti Apple, Samsung dan Nokia.
Porsi RIM di pasar telepon pintar jatuh dari 23% menjadi 19% dalam sembilan bulan.
Dalam sebuah jajak pendapat terhadap ratusan pengguna Blackberry lebih dari tiga per empat mengatakan ingin menggantinya.
Alasan kebanyakan disebabkan oleh serangkaian masalah yang timbul dalam 12 bulan terakhir. Oktober silam, puluhan juta pelanggan mengalami gangguan tanpa layanan selama empat hari yang menyebabkan mereka tidak bisa mengakses email atau Blackberry Messenger.
Awal pekan lalu pendiri RIM, Mike Lazaridis, juga berhenti sebagai CEO. Blackberry yang sempat mengeluarkan komputer tablet, Playbook, tahun lalu juga tidak mengangkat popularitas RIM yang terus menurun.
RIM semula berambisi Playbook bisa menyaingi iPad keluaran Apple tetapi justru mengalami penjualan yang buruk setelah rilis, bahkan bukan hanya kalah dari iPad tetapi juga dengan Galaxy tablet produksi Samsung.
Tak hanya itu, produk tablet ini pernah ditarik dari pasaran karena kesalahan komponen.
BB tak memuaskan
Natalie Farren wanita pelanggan BB berusia 25 tahun tahun asal Birmingham berterus terang segera mengganti BBnya setelah satu tahun berlangganan.
''Setelah saya mendapat uang yang cukup saya langsung memutuskan untuk menggantinya dengan yang lain," ujarnya. Ia juga mengaku tidak mendapatkan apa yang dibutuhkan dari telepon genggam itu.'
''Tidak dapat diandalkan, selalu membeku, kameranya sangat buruk. Lamban, bukan sesuatu yang bisa anda harapkan dari sebuah telepon yang mahal," keluh Farren.
Menurutnya, pada awal penggunaan BB dinilai sangat bagus. "Tetapi semakin saya gunakan, semakin tidak berguna buat saya,'' tambahnya.
Meski terancam dilupakan, rupanya masih banyak juga pelanggan yang senang dengan telepon pintar tersebut.
Marshall Shipley, seorang teknisi dari Stoke-on-Trent, mengaku telah menggunakan Blackberry selama empat tahun.
"Saya sudah tiga kali ganti Blackberry. Saya tidak terlalu paham tentang telepon ini tetapi saya cukup tahu untuk tidak menginginkan yang lainnya,'' ujarnya.