Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Pemangkasan anggaran besar-besaran terhadap Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) serta potensi pembubarannya diperkirakan dapat menyebabkan lebih dari 14 juta kematian tambahan secara global hingga tahun 2030, menurut riset yang dipublikasikan jurnal medis The Lancet pada Senin (30/6).
Mengapa Ini Penting
Baca Juga: Trump PHK 1.600 Pekerja USAID di AS, Sebagian Besar Lainnya Dibekukan
Sejak menjabat pada Januari, pemerintahan Presiden Donald Trump telah memangkas dana USAID dan berbagai program bantuannya di seluruh dunia.
Pemerintah AS menyatakan langkah ini sebagai bagian dari strategi untuk menghapus pengeluaran yang dianggap tidak efisien.
Namun, para ahli hak asasi manusia dan aktivis kemanusiaan memperingatkan bahwa langkah ini dapat berdampak fatal.
Studi menunjukkan bahwa pendanaan USAID telah memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan global, terutama di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, dengan fokus utama di Afrika.
Baca Juga: Donald Trump Berencana Mempertahankan Kurang dari 300 Staf di USAID
Angka-angka Kunci
91 juta jiwa diselamatkan oleh program USAID dalam dua dekade terakhir, termasuk 30 juta anak-anak.
Jika pemangkasan anggaran berlanjut dan USAID dibubarkan, lebih dari 14 juta kematian tambahan diperkirakan terjadi hingga 2030.
Termasuk di antaranya, 4,5 juta kematian anak di bawah usia 5 tahun.
“Perkiraan kami menunjukkan bahwa kecuali pemangkasan anggaran mendadak yang diumumkan dan diterapkan pada paruh pertama 2025 ini dibatalkan, maka akan terjadi jumlah kematian yang sangat besar yang seharusnya bisa dicegah hingga tahun 2030,” tulis para peneliti dalam studi tersebut.
AS merupakan donor bantuan kemanusiaan terbesar di dunia, menyumbang setidaknya 38% dari total kontribusi global yang tercatat oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada 2024, Washington menggelontorkan US$ 61 miliar dalam bantuan luar negeri, lebih dari separuhnya disalurkan melalui USAID.
Baca Juga: Bill Gates Bela USAID Usai Bertemu Trump dan Kepala Staf Gedung Putih
Namun, pada Maret lalu, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengungkapkan bahwa pemerintahan Trump membatalkan lebih dari 80% program USAID setelah melakukan tinjauan selama enam minggu.
Sekitar 1.000 program yang tersisa akan dialihkan ke Departemen Luar Negeri AS dan dikelola dengan “lebih efektif” bersama Kongres, kata Rubio.