Reporter: Dyah Megasari, Der Spiegel, Reuters |
BERLIN. Jerman menyatakan siap mendukung penambahan kapasitas pinjaman dari dana bailout zona-euro dengan menggabungkan kedua instrumen dana bailout untuk waktu tertentu. Hal itu dibocorkan oleh Sumber eksekutif Der Spiegel.
Sumber yang sama membisikkan, Kanselir Jerman, Angela Merkel dan Menteri Keuangan, Wolfgang Schaeuble kemungkinan besar menerima permohonan mitranya di Eropa dan IMF untuk meningkatkan kapasitas dana bailout.
Menteri keuangan zona Eropa rencananya akan bertemu pada 30 Maret mendatang. Isu ini diharapkan bisa menjadi katalis positif permufakatan tersebut.
Skemanya, Fasilitas Stabilitas Keuangan Eropa (EFSF) dan Mekanisme Stabilitas Eropa (ESM) bisa dioperasikan bersamaan dalam waktu tertentu. Eropa mungkin akan mengaktifkan ESM, yang memiliki kapasitas pinjaman € 500 miliar, dengan € 200 miliar dana EFSF yang sudah pasti dinikmati oleh beberapa negara krisis seperti Yunani, Portugal, dan Irlandia. Pilihan lainnya yakni memungkinkan EFSF dan ESM berjalan bersama-sama dengan kapasitas pinjaman kombinasi yang mencapai € 940 miliar.
"Diskusi masih berjalan. Kami optimis pertemuan itu bisa menjawab keinginan semua pihak," ungkap Juru Bicara Menteri keuangan tanpa membenarkan kabar tersebut.
Perlu diketahui, rencananya, ESM akan menggantikan EFSF yang telah dibentuk tahun lalu. Beberapa pejabat seperti PM Italia Mario Monti, Ketua International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde dan Menteri Keuangan AS, Timothy Geithner berpendapat, kekuatan ESM akan berkali lipat jika disatukan dengan EFSF.
"Jika keduanya digabung, hal itu bisa menjadi isyarat keinginan kuat Eropa untuk menyelesaikan masalah utang, firewall Uni Eropa bertambah," ujar Lagarde. Walaupun ide ini didukung Prancis, namun Merkel menolak seruan tersebut dan tetap menginginkan ESM menggantikan posisi EFSF seperti rencana semula.
Merkel menegaskan, tidak akan membahas ESM dan EFSF hingga para pemimpin Uni Eropa kembali bertemu akhir Maret ini. Meskipun, pasar keuangan terus dilanda kekhawatiran bahwa kemungkinan tidak ada dana penyelamatan yang memadai untuk membantu Italia dan Spanyol.