kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembayaran dividen global diperkirakan kembali bergairah pada 2021


Senin, 22 Februari 2021 / 14:28 WIB
Pembayaran dividen global diperkirakan kembali bergairah pada 2021
ILUSTRASI. Ilustrasi bursa saham global. REUTERS/Issei Kato


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - LONDON. Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari satu tahun telah menekan pembayaran dividen sepanjang 2020. Janus Henderson’s Global Dividend Index menyatakan tahun ini pembayaran dividen global bisa pulih hingga 5%. 

Mengutip Reuters pada Senin (22/2), pembayaran perusahaan kepada pemegang saham turun lebih dari 10% tahun 2020. Sebanyak seperlima perusahaan di dunia memotong dividen mereka dan seperdelapan perusahaan lainnya membatalkan pembayaran dividen. 

Berdasarkan indeks itu, pemotongan senilai US$ 220 miliar dilakukan antara April dan Desember 2020. Namun sudah ada tanda-tanda dari beberapa perusahaan mulai memulihkan akan rencana pembayaran dividen. 

Laporan Janus Henderson memperingatkan dividen masih bisa turun 2% tahun ini untuk skenario terburuk. Tapi skenario terbaiknya melihat dividen 2021 bisa naik 5%.

“Sangat mungkin kita akan melihat perusahaan membayar dividen khusus pada 2021, memanfaatkan posisi kas yang kuat untuk menutupi sebagian penurunan distribusi pada 2020,” jelas Janus Henderson. 

Baca Juga: Kinerja indeks berbasis lingkungan lesu, cermati saham rekomendasi analis berikut

Dividen perbankan kemungkinan akan mendorong rebound pembayaran pada 2021, kata laporan itu. Hal ini terjadi setelah Bank Sentral Eropa dan Bank of England melonggarkan larangan menyeluruh bagi pemberi pinjaman atas dividen dan pembelian kembali. 

Ini diberlakukan selama gelombang pertama krisis untuk mempersiapkan potensi peningkatan kredit macet. Tahun lalu, larangan dividen berarti bank memotong atau membatalkan pembayaran hingga US$ 70 miliar secara global, menurut laporan itu.

Tetapi pemotongan dividen global secara keseluruhan terbukti kurang dramatis dari yang diharapkan. Pada bulan Agustus, Janus Henderson memperkirakan virus tersebut akan mendorong perusahaan untuk memotong dividen senilai US$ 400 miliar, hampir dua kali lipat dari hasil akhirnya.

Janus Henderson bilang kuartal keempat tahun 2020 yang tangguh telah membantu rencana pembayaran dividen. Produsen mobil Jerman seperti Volkswagen dan pemberi pinjaman terbesar Rusia Sberbank memulihkan pembayaran.

Perusahaan pertambangan dan minyak memangkas dividen setelah penurunan harga komoditas, sementara perusahaan konsumen juga terpukul setelah lockdown.

“Dividen Eropa, tidak termasuk Inggris, turun 28,4% pada tahun 2020 menjadi US$ 171,6 miliar. Ini adalah jumlah terendah dari Eropa setidaknya sejak 2009,” kata Janus Henderson.

Sebaliknya, indeks menunjukkan, pembayaran Amerika Utara naik 2,6% untuk setahun penuh, menetapkan rekor baru US$ 549 miliar, kata laporan itu. Kanada memiliki pemotongan dividen paling sedikit di manapun di dunia.

Selanjutnya: Sudah 10 tahun, anggota DPR ini nilai setoran dividen BUMN belum optimal




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×