kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.098.000   -17.000   -0,80%
  • USD/IDR 16.520   96,00   0,58%
  • IDX 8.016   -8,90   -0,11%
  • KOMPAS100 1.119   -4,84   -0,43%
  • LQ45 810   -4,84   -0,59%
  • ISSI 277   0,60   0,22%
  • IDX30 421   -2,32   -0,55%
  • IDXHIDIV20 484   -5,35   -1,09%
  • IDX80 123   -0,55   -0,44%
  • IDXV30 132   -1,37   -1,03%
  • IDXQ30 135   -1,64   -1,20%

Pemberian Nobel Sastra kepada Handke menuai kritik, The Swedish Academy bergeming


Kamis, 17 Oktober 2019 / 20:22 WIB
Pemberian Nobel Sastra kepada Handke menuai kritik, The Swedish Academy bergeming
Peter Handke


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

"Kami belum menemukan apa pun dalam tulisannya yang merupakan serangan terhadap masyarakat sipil atau penghormatan terhadap kesetaraan semua orang," tulis Malm dalam artikelnya di Dagens Nyheter seperti dikutip Reuters.

The Swedish Academy mengutip sebuah artikel dari 2006 di surat kabar Jerman, Suddeutsche Zeitung. Di artikel ini, Handke mengatakan, pembantaian Srebrenica adalah kejahatan terburuk terhadap kemanusiaan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Baca Juga: Ini dia para pemenang Nobel 2019, dari penemu planet terjauh hingga PM termuda Afrika

Perdana Menteri Albania Edi Rama menuduh The Swedish Academy "mengurangi nilai Nobel" dengan memberikannya kepada Handke. Dan, "Mengarungi skandal lain yang akan menodai reputasinya selama beberapa dekade mendatang," tegasnya.

Keputusan The Swedish Academy mendulang banyak kritik di Albania dan Kosovo. Maklum, sekitar 10.000 etnis Albania tewas di tangan pasukan Milosevic dan hampir 1 juta mengungsi selama perang 1998-1999.

Munira Subasic, Presiden Mothers of Srebrenica yang mewakili para korban pembantaian 1995 mengatakan kepada Reuters, keputusan The Swedish Academy itu "memalukan".




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×