kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Ini dia para pemenang Nobel 2019, dari penemu planet terjauh hingga PM termuda Afrika


Sabtu, 12 Oktober 2019 / 04:30 WIB
Ini dia para pemenang Nobel 2019, dari penemu planet terjauh hingga PM termuda Afrika


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - STOCKHOLM. Pekan ini, Komisi Nobel Norwegia mengumumkan pemenang Hadiah Nobel 2019, mulai kedokteran, fisika, kimia, sastra, hingga yang paling bergengsi perdamaian.

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2019 atas upaya perdamaiannya dengan Eritrea. Ethiopia dan Eritrea yang berperang di perbatasan sejak 1998 hingga 2000 memulihkan hubungan pada Juli 2018.

Berikut para pemenang Hadiah Nobel 2019:

Baca Juga: Selamat, ilmuwan AS dan Inggris menyabet Nobel Kedokteran 2019

Nobel Kedokteran

Dua ilmuwan dari Amerika Serikat (AS) dan satu dari Inggris memenangkan Nobel Kedokteran 2019, karena temuan mereka membuka jalan bagi strategi baru untuk memerangi penyakit, seperti anemia dan kanker.

Ketiga ilmuan itu adalah William Kaelin dan Gregg Semenza asal AS serta Peter Ratcliffe dari Inggris. Mereka menemukan, bagaimana sel beradaptasi dengan kadar oksigen yang berfluktuasi.

"Penemuan seminal oleh pemenang Nobel tahun ini mengungkapkan mekanisme untuk salah satu proses adaptif yang paling penting dalam kehidupan," kata Majelis Nobel di Institut Karolinska, Swedia, dalam pernyataan tertulis, Senin (7/10), seperti dikutip Reuters.

Penelitian ketiga ilmuan tersebut menjadi dasar untuk memahami bagaimana kadar oksigen memengaruhi metabolisme seluler dan fungsi fisiologis. "Penginderaan oksigen merupakan pusat dari sejumlah besar penyakit," ujar Majelis Nobel.

"Upaya intens yang berkelanjutan di laboratorium akademik dan perusahaan farmasi sekarang difokuskan pada pengembangan obat yang bisa mengganggu berbagai penyakit dengan mengaktifkan atau memblokir mesin pengindera oksigen," imbuh Majelis Nobel.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×