Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indeks saham Nikkei Jepang melanjutkan penguatannya dari pekan lalu hingga ditutup pada rekor tertinggi pada Senin (18/8/2025), seiring pelemahan yen yang mendorong penguatan saham produsen mobil.
Nikkei naik 0,77% menjadi 43.714,31 dan indeks Topix menguat 0,43% menjadi 3.120,96 pada Senin (18/8/2025). Keduanya ditutup pada rekor tertinggi untuk sesi kedua berturut-turut.
Saham-saham Jepang menguat bulan ini di tengah optimisme baru terhadap prospek korporasi domestik dan pertumbuhan ekonomi seiring dengan semakin jelasnya dampak tarif AS.
"Ekuitas domestik mempertahankan momentum dari minggu lalu. Ada ekspektasi bahwa investor asing akan terus membeli saham Jepang," kata Seiichi Suzuki, kepala analis pasar ekuitas di Tokai Tokyo Intelligence Laboratory seperti dilansir Reuters.
Indeks saham fast retailing naik 1,28%, memberikan dorongan terbesar bagi Nikkei. Produsen peralatan pengujian chip, Advantest, membalikkan kerugian awal dan naik 1,48%.
Baca Juga: Bursa Asia Bergerak Mixed, Mayoritas Indeks Menguat pada Senin (18/8/2025)
Saham produsen mobil menguat, dengan Toyota Motor dan Honda Motor masing-masing naik 1,72% dan 1,56%, karena yen melemah sekitar 0,2% terhadap dolar AS pada hari Senin.
Mata uang Jepang yang melemah cenderung mendorong saham eksportir karena meningkatkan nilai keuntungan luar negeri dalam yen ketika direpatriasi ke Jepang.
Sementara itu, saham Jepang juga didukung oleh Dow Jones yang mencapai rekor tertinggi intraday pada hari Jumat, karena saham UnitedHealth melonjak setelah Berkshire Hathaway meningkatkan kepemilikan sahamnya.
Di Tokyo, saham perbankan melemah, menyebabkan indeks perbankan turun 1,93% dan menjadikannya yang paling merugi di antara sub-indeks industri Bursa Efek Tokyo (TSE).
Mitsubishi UFJ Financial Group turun 2,55% dan Sumitomo Mitsui Financial Group turun 2,3%.
Saham perbankan sempat menguat pada hari Jumat setelah data ekonomi yang secara mengejutkan kuat mendorong ekspektasi kenaikan suku bunga Bank of Japan.
Produsen peralatan pembuat chip Tokyo Electron turun 2,14% dan menjadi yang paling membebani Nikkei. Sony Group turun 2,54%.
Dari lebih dari 1.600 saham yang diperdagangkan di pasar utama TSE, 69% naik, 27% turun, dan 2% diperdagangkan stagnan.
Baca Juga: Bursa Jepang: Indeks Nikkei Tembus Rekor Tertinggi, Saham SoftBank Melonjak