Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Indeks saham Nikkei Jepang melesat ke rekor tertinggi sepanjang masa pada Selasa (12/8/2025), didorong lonjakan tajam saham teknologi, sekaligus menyusul pencapaian puncak yang sebelumnya telah dicapai bursa global lainnya tahun ini.
Melansir Reuters, Nikkei 225 naik hingga 2,1% ke level 42.715,72 pada awal perdagangan, melampaui rekor sebelumnya 42.426,77 yang tercatat pada 11 Juli 2024.
Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Hari Ini (12/8) dari Kiwoom Sekuritas, Bisa Jadi Ide Trading!
Sepanjang 2024, Nikkei mengalami perjalanan berliku, termasuk menembus rekor yang telah bertahan sejak era gelembung ekonomi Jepang pada 1989.
Indeks Topix yang lebih luas telah mencatat rekor baru beruntun sejak 24 Juli, dan kembali mencetak rekor pada Selasa ini.
Kenaikan tajam saham teknologi menjadi pendorong utama lonjakan Nikkei.
Saham SoftBank Group melesat 6,7% setelah Reuters melaporkan konglomerat tersebut tengah memilih bank untuk IPO perusahaan pengelola aplikasi pembayaran PayPay di AS. Saham raksasa industri semikonduktor seperti Advantest dan Lasertec juga melonjak lebih dari 5%.
Baca Juga: Gencatan Dagang AS-China Dongkrak Bursa Asia Selasa (12/8) Pagi, Fokus Beralih ke RBA
“Nikkei baru bisa menembus rekor hari ini karena sebelumnya saham chip dan otomotif menjadi penekan indeks,” kata Takamasa Ikeda, Senior Portfolio Manager di GCI Asset Management.
“Namun, kenaikan ini mungkin segera mencapai puncaknya karena saham teknologi yang memimpin reli Wall Street mulai melambat.”
Bursa global sempat anjlok setelah Presiden AS Donald Trump pada 2 April mengumumkan “Hari Pembebasan” dengan memberlakukan tarif besar-besaran terhadap impor dari puluhan negara.
Namun, pasar telah pulih bahkan melampaui level tersebut seiring meredanya kekhawatiran perdagangan dan melonjaknya minat pada perusahaan berbasis kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: Trump Perpanjang Gencatan Dagang dengan China 90 Hari, Hindari Lonjakan Tarif Impor
Belakangan, aliran dana asing deras masuk ke pasar saham Jepang, namun data Bursa Efek Tokyo pekan lalu menunjukkan tren ini mungkin sudah mencapai puncak.
Investor asing menjadi penjual bersih saham dan kontrak berjangka Jepang untuk pertama kalinya dalam 16 minggu hingga 1 Agustus, dengan penjualan bersih sebesar 342 miliar yen (US$2,31 miliar), berbalik tajam dari pembelian bersih 1,26 triliun yen pada pekan sebelumnya.